December 2, 2024

BRN | JAKARTA  – Hari Senin (10/10/2022), bertempat di Hotel Millennium, Tanah Abang, Jakarta, diselenggarakan Rapat Koordinasi Teknis (Rakernis) Persatuan Pensiunan Indonesia (Pensiunan IndonesiaIndonesia) . Acara berlangsung selama 3 hari (Senin- Rabu 10-12 Oktober 2022).

Rakornis ini merupakan yang pertama, semenjak dideklarasikan 17 Maret 2022, dan juga tindak lanjut dari hasil Kongres Pensiunan Indonesia yang diselenggarakan di Jakarta, 20-22 Juli 2022 yang lalu.

Pensiunan Indonesia ini didirikan oleh 24 orang pensiunan yang berasal dari Pemerintah Propinsi, Kementerian dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berkeinginan adanya perubahan dalam pengelolaan Pensiunan di Indonesia.

Persatuan Pensiunan Indonesia ini merupakan wadah berkumpulnya para Pensiunan yang terdiri dari Pensiunan
PNS/ASN, BUMN, BUMD, DPR/DPD dan Pejabat Negara.

Walaupun usia organisasi ini 3 bulan sejak keluarnya Surat Keputusan KUMHAM tanggal 6 Juni 2022 saat ini Pensiunan
Indonesia telah terbentuk di 27 propinsi dan dalam waktu dekat segera menyusul bergabung 7 propinsi lainnya lagi.

Pensiunan Indonesia saat ini dinakhodai oleh Ketua Umum nya Bpk Prof. Dr. Drs. Ermaya Suryadinata, SH, MH. yang
merupakan mantan Gubernur Lemhannas RI. Beliau dibantu oleh empat Wakil Ketua Umum (Waketum) dan seorang Sekretaris Jenderal, ibu Dra Masni Rani Mochtar, MSI.

Organisasi yang berpotensi mempunyai anggota sekitar 5 juta orang ini dibina oleh Ketua Dewan Pembina, Bpk Dr. Feisal Tamin, yang dikenal sebagai mantan Menteri Penertiban Aparatur Negara RI.

Ketum Persatuan Pensiunan Indonesia, Prof. Dr. Drs. Ermaya Surya, SH, MH., mengatakan, “Hari ini pertama kalinya organisasi Persatuan Pensiunan Indonesia mengadakan Rakornis dengan 30 Provinsi yang hadir. Hal tersebut adalah semangat dari para pensiunan pejabat Negara. Lembaga ini pertama kalinya dibentuk. Organisasi ini dibentuk untuk membantu pensiunan seluruh  Indonesia. Lembaga ini disahkan oleh Negara,” Tuturnya.

“Organisasi ini sangat independen, dan netral. Dewan Pengawas, bapak Faisal Tamin mengatakan hal tersebut. Hasil Kongres terdahulu menjadi dasar untuk melakukan Rakornis. Rencana kedalam, agar pemerintah bisa memperhatikan dan memberikan draft peraturan untuk mengatur pensiunan, baik sipil maupun TNI/POLRI.”

“Para pensiunan juga melalui organisasi ini diberikan pelatihan untuk memasuki masa pensiun kedepannya. Harapannya adalah ketika masa pensiunan, bisa berkarya dan mempunyai keahlian. Kita berikan pelatihan berbagi bidang usaha. Melalui organisasi ini bisa mengangkat derajat hidup pensiunan untuk berkarya. Harus dikelola dengan baik,” ujarnya.

Sekretaris Jenderal Dra. Masni Rani,”Sebelum berdiri kami meminta dukungan dari Mendagri dan Menpan. Kami sedang membuat Rancangan Undang-undang no. 11 tahun 1969 ada perubahan. Kami tidak mau menjadi beban. Saat ini, pensiunan Indonesia sedang membuat draft Peraturan Pemerintah agar menjadi Keputusan Presiden untuk mengatur mengenai Pensiunan Indonesia. ”

“Kami tidak mau menjadi beban bagi Negara. Kami ingin bersama dengan Negara agar menanamkan ideologi Pancasil,” ujarnya.

Ketua Panitia Pelaksana Rakornis, Drs. HM Saleh Umar, M. Si, “Kami menyiapkan berbagai perangkat untuk persiapan Rakernis. Kami juga memberikan hasil Rakernis Akan dibahas nanti secara teknis.”

“Rakernis ini berasal dari AD/ART dari Kongres Pensiunan Indonesia. Para Pensiunan lebih rendah nilai dana yang diterima pensiunan, ”  Pungkasnya. *(LI)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *