December 2, 2024

JAKARTA – Pameran florikultura bertaraf internasional diselenggarakan di Jakarta Convention Center pada Jum’at, 14 — 16 Oktober 2022. Banyak peserta dari berbagai mancanegara berkesempatan berpartisipasi pada pameran bergengsi ini.

Event tersebut diberi nama FLOII (Floriculture Indonesia International) CONVEX 2022.

Kusnandar , Owner Raja Flora ditemui awak media menjelaskan tentang awal bisnis tanaman hiasnya yang di pamerkan di pameran Floriculture Indonesia International CONVEX 2022 ini.

“Saya Owner Raja Flora main tanaman import dari tahun 2004 sampai sekarang, kebanyakan kita lebih masuk barang masa sama jenis-jenis baru kita masukan ke indonesia, kebanyakan belum ada nama yang kita masukan ke Indonesia, karena kalau di indonesia pembeli barang-barang hybrid yang belum ada nama dari biji yang belinya saja yang menentukan namanya sendiri,” Ungkap Kusnandar.

“Kebanyakan saya masuk import dari negara Thailand, untuk pasaran lokal yang lagi ramai itu dipasar yang menengah kebawah. Untuk alamat saya ada di Graha Raya Bintaro Tangsel Indonesia. Untuk eksport tanaman saya pernah ke Dubai, Filipina, sama Thailand. Untuk import tanaman saya dari Thailand tapi kita ada lagi WNI di Thailand beli jadi kita eksport lagi ke Thailand.Untuk harga kita jual dari 40rb sampai yang puluhan juta juga ada. Kita pernah eksport ke Thailand monstera mint kita jual ke Thailand lagi diharga 350 juta satu pohon,”Ujar Kusnandar.

Harapannya dari adanya pameran ini banyak pengunjung yang belum tahu jadi tahu, jadi banyak variasi jenis di aglonema, fillo itu banyak, kalau kita bisa tanaman hias ada Fillo, Aglonema jadi mereka tahu aneka ragam tanaman itu seperti apa, kadang menurut orang bagus tapi belum tentu mahal, karena setiap Aglonema itu biasanya seperti handphone juga ada serinya. Kalau memang kita dapat yang mahal, jadi disini juga kita jual mahal, kalau jumlahnya sudah banyak di budidaya jadi tidak bisa mahal, sedangkan yang langka-langka atau hybrid dan cuma satu, jadi perbedaannyas sekilas mata sama tapi beda-beda karakter beda jenis,”Tutup Kusnandar mengakhiri wawancaranya.

*(LI)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *