BRN | Jakarta – Menindaklanjuti hasil keputusan rapat EXCO PSSI terkait status kompetisi Liga 2 – 2022/2023, PT. Liga Indonesia Baru (LIB) menggelar Agenda Pembahasan Kompetisi Liga 2-2022/2023 (Owner’s Club Meeting) bersama Pemilik Klub dan Manajemen Klub Peserta Liga 2 – 2022/2023, bertempat di Ruang Semeru – Hotel Sulthan Jakarta, Selasa (24/01/2023).
Presiden Persijap Jepara M. Iqbal Hidayat mengatakan untuk Persijap Jepara sendiri dari hasil meeting tanggal 14 Desember kemarin kita tidak pernah mau menandatangani ada beberapa klub yang tidak mau lanjut. Perlu kita garis bawahi bahwa kita sudah mengirim surat ke PSSI bahwa teman teman menginginkan sistem nya itu bubble. Dan kalau tidak bubble, agar kompetisi dibubarkan atau ditunda, “terangnya saat di temui di sela – sela acara.
Lebih lanjut, Sambung M. Iqbal, hal ini juga karena ada verifikasi stadion dan perizinan sesuai perpos Nomor 10 Tahun 2022, ini berarti banyak klub yang takut stadion nya tidak lolos verifikasi, makanya ada wacana seperti itu, akhirnya tanda tangan lah mereka. Dan Persijap mengambil posisi tidak tanda tangan karena hasilnya apapun itu kita ingin kompetisi lanjut.
Karena untuk ekosistem sepak bola liga itu harus lanjut dan tidak boleh di batalkan. Sehingga keluar lah keputusan di awal Januari bahwa dibatalkan.
Hal ini bahkan menimbulkan polemik dimana mana bahwa bahwa kompetisi liga-2 lanjut tidaknya. Dan ini perlu untuk diluruskan, “ungkapnya.
Karena mereka itu sebenarnya meminta
sistem nya bubble atas arahan dari LIB, tetapi juga salah satu alasan dimana kompetisi di batalkan juga karena permintaan teman teman club dan juga kondisi financial keuangan, “terangnya.
Hari ini akhirnya setelah kondisi polemik berkembang dimana-mana, bahkan dari kemenpora ikut turun tangan juga untuk di adakan pertemuan.
Kalau saya bilang ini masih 50 : 50 karena ada beberapa team yang mau lanjut dan ada yang tidak dan hari ini dari LIB menawarkan format – format nya seperti ini, dan itu mungkin selesai nya di bulan Juli, dengan berbagai macam kendala, ada breaknya puasa dan juga piala Dunia. Dimana stadion itu akan di pakai, Jadi arahannya itu berat untuk dilanjutkan.
Dari Jepara sendiri, kami meminta agar ada semacam modifikasi dari time yang dikasih.
Jadi kami meminta agar pertandingan ini dilakukan dengan sistem normal, dengan pertimbangan karena semua team liga-2 yang masuk dan lolos verifikasi. Nilainya di atas 60%, jadi masih dalam standar cukup untuk bisa menyelenggarakan. Namun yang jadi pertimbangan saat ini mungkin karena izinnya sulit, berkaca dari pertandingan sebelum nya di Jawa Timur yang bisa di cancel. Dan ini akan berpengaruh kepada pertandingan selanjutnya, “ujarnya.
Oleh karena itu kami sebagai pemilik klub sepak bola minta ada modifikasi dari LIB, dibuat juga jadwal yang sesuai dan juga ada penyesuaian penyesuaian agar klub itu secara financial tidak berdarah-darah.
Harapan nya kami ini adalah momentumnya untuk perubahan yang sifatnya sangat besar ke depan, dari segi keamanan, segi kompetisi, dan organisasi baik itu PSSI maupun LIB sebagai operator bisa membuat perubahan untuk Indonesia yang lebih maju, dan semoga orang orang yang terpilih nanti di kongres bisa membuat perubahan besar, karena ke depannya kita butuh pemimpin dan orang – orang yang bisa menjalankan roda sepak bola ini mengayomi dan bisa membawa prestasi Indonesia ke depan lebih baik, “tutupnya.
*(LI)