BRN | Jakarta – Anugerah Satu Abad Nahdhatul Ulama ( NU) dihadiri banyak pejabat dimulai dari Wapres KH Ma’ ruf Amien, Menag, Meneg BUMN, Kapolri, Menkopolhukam, dan Gubernur Jawa Timur.
Acara yang berlangsung, Selasa ( 31/1/2023) di Teater Tanah Airku Taman Mini Indonesia Indah ( TMII) Jakarta Timur tersebut selain tokoh tokoh NU pusat juga para penerima anugerah satu Abad NU, dari tokoh tokoh NU daerah dan Pesantren pesantren yang berusia satu abad lebih.
Salah seorang pengasuh pesantren yang berusia 109 tahun adalah KH Muhamad Nasihun Isa Mufti, ia adalah pengasuh Pesantren Ma’ ahatut Thalabah Tegal, Jawa Tengah.
“Kami dari pesantren yang usianya 109 tahun. Kami diberi Anugrah 1 abad NU dalam kategori pesantren dengan usia satu abad lebih,” tutur Nasihun pengasuh Pondok Pesantren Puteri Ma’ hatut Thalabah Babakan Lebaksiu Tegal Jawa Tengah.
Menurutnya, pondok pesantren ini berdiri pada tahun 1913 yang dirintis oleh almaghfurlah KH Mufti bin Salim bin Abdurrahman
Bagi KH Nasihun, Pesantren merupakan pilar dari islam di nusantara. Pesatren bagian terkecil dari organisasi besar NU. Sehingga persatuan pesantren yang hadir pada acara satu abad NU hari ini adalah bagian dari NU.
“Semoga pesantren dapat lebih maju lagi kedepan. Pesantren juga merupakan benteng pertahanan NKRI. Pesantren NU adalah benteng pertahanan alternatif NKRI bagi bangsa dan negara Indonesia,” jelas Pak Kiayi begitu sapaannya.
Terutama bagi pesantren yang telah berusia lebih satu abad, tambah Nasihun, semoga kami lebih eksis dan maju lagi. Dan pesatren mudah mudah bisa mengikuti perkembangan zaman khususnya di era digital. Pesantren menjadi benteng pertahanan utama NKRI.
“Karena negara ini merdeka berkat para tokoh tokoh NU, kalau negara ini diganggu, maka berhadapan dengan NU, karena bagi kami NKRI itu harga mati.
Harapan 1 abad NU mudah mudahan NU lebih dewasa, lebih moderat dan profesional. Dengan NU insyaallah NKRI ini akan tetap jaya sampai kapanpun ” pungkas Pengasuh Pondok Pesantren ma’ahut tholabah. *(LI)