BRN | SEMARANG, Jacindonews – Acara pelantikan dan kuliah umum Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) Universitas Islam Negeri, Semarang (04/04/2023).
Hadir Rektor III, UIN Walisongo, Dr. Achmad Arif Budiman., S.Ag di Kampus III, Gedung Pramuka, Ngaliyan, Semarang, dengan pembicara utama Sri Eko Sriyanto Galgendu dan Prof. Yudhie Hartono., Ph.D.
Selaku Rektor III UIN Walisongo, Semarang, Dr. Achmad Arif Budiman berharap , Kampus yang memiliki motto Kemanusiaan dan Peradaban ini dapat lebih giat dengan dimulainya aktif kembali kepengurusan KSMW yang baru untuk periode 2023-2027, tandasnya.
Potensi mahasiswa yang memiliki bakat dan minat untuk mengembangkan potensi dirinya yang kritus, perlu mendapat perhatian untuk dikembangkan, tandas Dr. Achmad Arif Budiman S.Ag kemudian.
Achmad Abdulah Farhan, selaku Ketua KSMW yang baru sangat berharap mendapat dukungan serta peranseta semua pihak, utamanya dari civitas akademika dalam melaksanakan program dan aktivitas KSMW di masa mendatang.
Chairul Umam yang bertindak sebagai pemandu acara sessi kuliah umum ini cukup kocak dalam memperkenalkan kedua pemateri kepada peserta kuliah umum dan segenap civitas akademika Universitas Islam Negeri Walisongo yang hadir diantada tamu undangan.
Keberadaan Walisongo pada jamannya berada pada masa perubahan jaman. Jadi sangat relevan dengan takline Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang, yang mengedepankan kemanusiaan dan peradaban, kata Sri Eko Sriyanto Galgendu, Wali Spiritual yang juga pendiri sekaligus motor penggerak GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia) bersama Posko Negarawan.
Takline atau semboyan dari segenap civitas akademika UIN Walisongo Semarang ini merupakan tekat kemanusiaan dan peradaban yang patut dudukung dan terus untuk dikembangkan, tandas Sri Eko Sriyanto Galgendu yang memaparkan “Upaya Mencari Sosok Pemimpin Berkarakter Spiritual Untuk Indonesia” pada masa depan.
Dakam siklus perubahan peradaban dan jaman, kata Sri Eko Sriyanto Galgendu dapat mengacu pada siklus perubahan setiap tujuh abad yang dimulai sejak abad awal (0-7) yang ditandai oleh kelahiran Nabi Isa, lalu siklus peralihan abad dan jaman berikutnya (7-14) yang ditandai oleh kebangkitan spiritual dengan kelahiran dan tampilnya Nabi Muhammad SAW yang membawa cahaya terang dengan puncak kejayaan Islam Islam di Nusantara.
Hingga sekarang dalam siklus perubahan setiap tujuh abad ketiga (14-21), diyakini akan bangkit kembali masa kejayaan spiritual bangsa-bangsa Timur sekarang ini yang akan dimulai oleh Bangsa Indonesia, tandas Sri Eko Sriyanto Galgendu meyakinkan.
Sedangkan Prof. Yudie Haryono, menandai semua itu disebabkan oleh krisis kepemimpinan spiritual seperti adanya pejabat negara yang memiliki latar belakang agama yang kuat, tetapi tidak mampu berbuat apa-apa sebagai tokoh agama yang sangat diharap banyak oleh nasyarajat untuk berbuat lebih baik dan lebih banyak demi dan untuk kemaslahatan ummat manusia.
Dari dialog bersama mahasuswa muncul pertanyaan kritis seorang mahasiswi, yang memperrantakan kreteria sosok kepemimpinan spiritual yang ideal. Lantas, mengapa harus mencari-cari sosok seorang pemimpin yang mimiliki bobot spiritual, mengapa justru tidak mau tampil sendiri ?
Kuliah umum dari Tim GMRI bersama sahabat dan kerabat Posko Negararan yang semakin gencar bergulir sejak awal tahun 2023, karena sudah menyambangi sejumlah komunitas mahasiswa dari sejumlah kampus. Sementara informasi dari Wowok Pranawo, anjangsana ke berbagai konunitas akan terus berlanjut, ke berbagai tempat dan daerah untuk menyambangi berbagai kampus dan komunitas lain yang menaruh minat pada untuk ikut menggerakkan kebangkitan spiritual dari Indonesia guna merambah dunia hingga kemudian menjadi contoh dan memimpin dunia. *(LI)