BRN | JAKARTA, Jacindonews – Heboh tentang pernyataan menkopolhukam Mahpud. MD mengenai aliran dana mencurigakan sejumlah 349 triliun, Sri Mulyani terus menjadi sorotan sekaligus kecaman dari banyak pihak.
Bukan hanya itu, Jalih Pitoeng justru menyoroti sejak kasus bank Century di era pemerintahan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) yang rugikan negara triliunan rupiah.
“Kalau ga bisa jadi menteri ya berhenti!” pinta Jalih Pitoeng, ditemui usai berbuka puasa, Rabu (05/04/2023)
Aktivis kelahiran betawi yang dikenal sangat kritis ini juga mengingatkan kita semua tentang kasus bank Century yang dilakukan oleh Robert Tantular pada masa pemerintahan SBY.
“Coba anda ingat kembali. Apa prestasi Sri Mulyani?” imbuh Jalih Pitoeng.
“Dulu kasus bank Century, kini hanya numpuk-numpuk hutang, naikin pajak, bahkan yang sangat menyakitkan rakyat adalah bahwa rakyat diminta taat pajak, tapi oknum pejabat pajak justru korupsi dana pajak” papar Jalih Pitoeng.
Ditanya tentang kehebohan statmen Menkopolhukam Mahfud. MD, anak betawi yang suka berdebat secara argumentatif konstruktif ini juga mendukung pengungkapan tersebut.
“Saya bukan fans Mahfud MD. Apalagi beliau adalah bagian dari istana. Tapi kita harus menjunjung tinggi objektivitas dalam menilai seseorang, tindakan dan sebuah pristiwa” jawab Jalih Pitoeng.
“Artinya bahwa, walaupun itu menjadi tanggung jawab menteri keuangan, tapi saya dan kita semua harus mendukung apa yang telah disampaikan oleh Menkopolhukam untuk diungkap secara transparan dan terang benderang” ajak Jalih Pitoeng.
“Dan kehebohan tentang aliran dana mencurigakan 349 triliun, ini menggambarkan ketidakmampuan dan kegagalan menteri keuangan dalam mengelola keuangan negara. Tata kelola keuangan negara macam apa ini?” Pungkas Jalih Pitoeng balik bertanya seraya menggerutu. *(LI)