BRN | JAKARTA – Kegiatan Halal Bihalal
merupakan kegiatan rutin Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), selain untuk silaturahmi juga ajang kolaborasi antarsektor di telematika. Dengan beranggotakan 111 perusahaan, terdiri dari 30 asosiasi dan lebih dari 600 anggota profesi dan ekspert telematika, Masyarakat Telematika menggelar acara Halal Bihalal Keluarga Besar Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) di Hotel Bidakara Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (24/5/2023).
Acara yang dihadiri Wakil Ketua Komisi I DPR-RI, Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari, M.Si., Ketua Umum Mastel, Sarwoto Atmosutarno, Setyanto P. Santoso, Perwakilan Senior Member Of Mastel, Direktur Asosiasi dan Perwakilan Akademisi, serta undangan ,
mengangkat tema, “Mempererat Silaturahmi Dan Kolaborasi, Mengamankan Transformasi Digital Secara Sehat dan Berkelanjutan.
Acara di awal dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan Pembacaan do’a oleh Bambang Priyantono diakhiri dengan, “Suguhan tarian kontemporer oleh liga mahasiswa universitas Kriya Budaya, yaitu Tarian topeng badar betawi.
Ketua umum Mastel, Sarwoto Atmosutarno dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasinya kepada tamu dan undangan yang hadir di acara Halal bihalal Mastel ini.
“Kolaborasi mungkin setiap hari kita dengar, tetapi telematika tanpa kolaborasi saya rasa tidak akan bisa terjadi,” ucap Sarwoto pada sambutannya di acara Halal Bihalal Mastel di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (24/05/2023).
Lebih lanjut, Sarwoto menjelaskan bahwa Mastel tahun ini telah berumur 30tahun, kami ini pengurus Mastel mudahnya yaitu tinggal meneruskan ide – ide idealisme para pendiri. Yang membedakan hanya lingkungannya saja yang kita kelola berbeda.
Oleh karena itu obor dari idealisme itu, kami akan membawa terus tentu selaku tuan rumah acara ini, merasa bangga dan terhormat atas kehadiran seluruh undangan tamu, “ungkapnya.
Menurut Sarwoto, Halal bihalal keluarga Mastel merupakan momentum tahunan yang sangat berharga untuk mempererat tali silaturahmi, mengenang kembali para sahabat, karena kebetulan semua ini adalah komunitas telematika serta memupuk semangat kolaborasi mengahadapi berbagai tantangan yang ada di depan kita.
“Semoga tema ini relevan dengan perkembangan telematika yang sangat pesat baik dari segi digitalisasi tekhnologi layanan dan regulasi”, ujarnya.
Tantangan dari semua ini hanya bisa dijawab dengan kerjasama tersebut. Mastel juga mencatat perkembangan industri yang berkelanjutan dan sehat harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan atau stakeholder. Cara monopoli atau kekuatan tidak mencukupi untuk mengelola perkembangan zaman.
“Apa yang terjadi kami ingin melaporkan kegiatan Mastel pada tahun 2023 ini akan fokus ikut memantau dan mengamankan, mudahnya kami katakan deklarasi G20,” ujar Sarwoto.
Sarwoto menyebutkan, Karena kami baca dan pelajari bahwa semua seminar ujungnya disitu. Termasuk FGD Seminar deklarasi nya ujungnya ada di G20 dan tinggal kita amankan saja bagaimana itu terjadi.
Sebagai contoh mengapa Mastel memakai tag Living eneabler, Karena kita tahu bahwa digital itu mempengaruhi sektor lain, “terangnya.
Oleh karena itu sebagai contoh di deklarasi G20 nomor 9, maka ada namanya Sistem Informasi Pasar Pertanian.
Ini mulai harus kita lihat juga, bukan hanya urusan infrastruktur saja, kemudian juga kesehatan, Jaringan Kesehatan Digital Global Tepercaya. ini juga tertulis di D24, selain juga mempercepat transformasi ekosistem digital dan ekonomi digital itu sendiri,” bebernya.
Kita juga akan terus mengamati dan mengawal tentang pentingnya mengcounter Disinformasi Campaign, kemudian ancaman Cyber, Online Abust dan Insurance Security di dalam Connectivitas Infrastruktur.
Semua sudah ditulis disana jadi saya hanya berulang di G23 sampai 26, termasuk membangun skill digital dan literasi digital.
Tidak kalah pentingnya di deklarasi 26 ada tentang kebutuhan mendigitalisasikan UMKM, ini penting dan star up, kemudian Crossborder Payment Roadmap nya seperti apa, kita juga akan ikut mengawal tentang Financial Inclusion Farm Work, Juga Financial Consumer Protection.
Jadi kita bisa liat kembali apa yang kita baca. Dan kami menunggu deklarasi kepemimpinan Indonesia di ASEAN juga kami yang perlu tindaklanjuti yang berhubungan dengan digitalisasi.
Secara mikro kita berharap berkolaborasi lagi untuk mengawal perkembangan teknologi dan layanan berbasis infrastruktur mobile, dan fix. Kemudian IOT internet of think, perkembangan cloud dan data center, juga yang menarik lagi adalah perkembangan teknologi ruang angkasa dan satelit, solusi penggabungan di darat dan di laut.
“Terimakasih tahun ini teman teman dari APGI telah merilis survei internet, telah terjadi pertumbuhan internet di Indonesia sudah 78,2% artinya 215juta sudah setiap hari memakai internet. Dan dari survei tersebut 72% UMKM kita memakai internet untuk dagang, karena kita tahu bahwa UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia,”ujarnya.
Target dan harapan diadakannya Halal bihalal Mastel tahun ini, Kata Sarwoto. “Kita akan mengawal prakarsa indonesia dalam deklarasi G20 dan Kepemimpinan ASEAN 2023 di banyak sektor pemakai digital,” pungkasnya. *(LI)