October 18, 2024

BRN | JAKARTA – Kepala Desa (Kades) di
Kota Gunungsitoli kota di Sumatra Utara, Indonesia mencatat namanya masuk dalam Top 10 Favorit Publik Paralegal Justice Award 2023.

Kades yang berhasil menorehkan prestasi tersebut, yakni Ferdinand Telaumbanua, S.Pd sebagai Kepala Desa Saewe Kecamatan Gunung Sitoli Kota Gunung Sitoli Sumatera Utara. Ferdinand merupakan satu-satunya Kades dari Sumatera Utara yang masuk Top 10 PJA.

Ditemui awak media, di sela – sela acara malam Anugerah Paralegal Justice Award 2023 (PJA) Ferdinand menyampaikan pokok pikirannya di acara ini.

“Dengan adanya acara ini artinya peran serta Kepala Desa selama ini perlu diperhitungkan. Artinya sebagai pemimpin di daerahnya sekaligus juga sebagai tokoh adat dan tokoh masyarakat, bagaimana dia membawahi dan menyesuaikan masyarakatnya dengan kearifan lokal masing-masing,” ungkap Ferdinand di acara malam Anugerah Paralegal Justice Award, Kamis, 1 Juni 2023, di Hotel Discovery, Jakarta.

Acara yang di selenggarakan oleh
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), melalui Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) ini merupakan Apresiasi Negara kepada Kepala Desa/Lurah yang Menyelesaikan Sengketa Hukum di Jakarta.

Lebih lanjut, Ferdinand menjelaskan bahwa Kepala Desa selama ini banyak menyelesaikan setiap kasus bahkan tidak sampai masuk ke pengadilan.

“Kami sangat berterimakasih atas apresiasi yang diberikan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), melalui Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) ini, karena selama ini kami hanya di sebelah pandang mata saja. Jujur banyak kasus yang selama ini telah kami selesaikan di daerah kami, namun tidak ada penghargaan yang didapat,”ujar Ferdinand.

Menurut Ferdinand ini adalah sebagai satu kehormatan bagi kami untuk mendapatkan penghargaan di malam Anugerah Paralegal Justice Award, dimana sebelumnya kami telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan kepada Kepala Desa/Lurah melalui Paralegal Academy yang telah dilalui dari tanggal 29 Mei 2023 sampai dengan 31 Mei 2023.

Kami dari Sumut sangat berterimakasihlah karena kami masuk di TKP 10 PJA.

Program kedepannya kami akan mengadakan sosialisasi kepada masyarakat, terutama pemerintah daerah khususnya pemerintah kota gunung sitoli bahwa permasalahan segala sesuatu yang ada di desa. Karena yang namanya desa ini ada hubungan kekerabatan antara satu dan yang lain. Ada kearifan – kearifan lokal bagaimana menyelesaikan permasalahan yang ada tanpa melalui pemerintah atau pengadilan / kepolisian. Kecuali yang berhubungan dengan pembunuhan kriminal itu di ranah kepolisian.

Sepanjang hal – hal seperti contohnya sengketa masalah atau permasalahan kecil itu ditingkat desa akan kami selesaikan tidak perlu sampai ke pengadilan, dan itu akan kami laksanakan dan kuatkan kedepannya, “pungkasnya.

*(LI)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *