BRN | JAKARTA – Jakarta bisa dibilang cukup tua usianya saat ini yang telah memasuki usia yang ke 496 pada tahun 2023 saat ini.
Sejarah Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pun telah terukir diatas tanah Betawi. Tepatnya di Jl. Proklamasi 56 Jakarta Pusat, Proklamasi Kemerdekaan di bacakan oleh Soekarno-Hatta dan dikumandangkan oleh segenap rakyat Indonesia keberbagai belahan dunia.
Dengan kata lain, Jakarta memiliki andil yang sangat besar dan luar biasa terhadap perjalanan bangsa ini. Jakarta, selain ibukota negara selama berpuluh-puluh tahun, Jakarta juga telah menjadi kota bisnis terpadat dan termaju di belahan Asia Tenggara disamping sebagai etalase dari berbagai ragam budaya Nusantara dengan segala kebhinekaannya.
Aktivis kelahiran tanah Betawi, Jalih Pitoeng menyoroti secara sepesifik dengan melempar pertanyaan yang menggugah para punggawa dan kaum Betawi selaku masyarakat inti Jakarta.
Sudahkan Kaum Betawi mendapatkan hak-hak istimewanya sebagai masyarakat inti seperti Aceh, Papua Yogya dan Masyarakat Adat lainnya?
Oleh karena itu, sosok aktivis yang memegang teguh komitmen perjuangan rakyat inipun berusaha untuk ikut berperan aktif mengambil bagian sesuai kemampuannya guna mendukung agenda besar yaitu lahirnya lembaga adat Majelis Kaum Betawi.
“Saya sebagai anak Betawi Asli yang terlahir dari darah para pejuang kemerdekaan, merasa terpanggil dan berkewajiban untuk berperan aktif guna mendukung lahirnya Majelis Kaum Betawi yang saya sebut sebagai ‘Rumah Besarnya Orang Betawi’ sebagai tempat berteduh, mengeluh, mendiskusikan sekaligus mencari solusi terbaik tentang berbagai persoalan yang ada ditanah Betawi” ungkap Jalih Pitoeng, Rabu (22/06/2023).
“Alhamdulillah menjelang usianya yang ke 496 kota Jakarta, kini telah memiliki Rumah Besar yang dibidani oleh anak-anak Betawi yang sangat peduli terhadap bangsanya yaitu Kaum Betawi” lanjut Jalih Pitoeng mensyukuri.
Aktivis yang dikenal sangat kritis dalam menyikapi berbagai kebijakan pemerintah ini juga menaruh rasa hormat dan bahagia sekaligus bangga atas lahirnya Majelis Kaum Betawi.
“Saya sangat berterimakasih, bahagia sekaligus bangga kepada para pencetus dan penggagas terbentuknya lembaga adat Majelis Kaum Betawi. Terutama kepada H. Oding yang sejak tahun 2013 sudah menyampaikan tentang konsep Majelis Adat Kaum Betawi tersebut dihadapan para petinggi kaum Betawi” kata Jalih Pitoeng.
“Bersama sosok birokrasi yang memiliki latar belakang Kiayi yaitu mantan Sekda Provinsi DKI yang saat ini menjabat sebagai Deputi Gubernur bidang Kebudayaan KH. DR. Marullah Matali, Lc., M.Ag beserta para kaum intelektual Betawi lainnya, hari ini kita orang betawi sudah memiliki ‘Rumah Besar’ yang dalam Kongres Kaum Betawi yang dilangsungkan pada tanggal 9-10 Juni 2023 kemarin ditetapkan bernama Majelis Kaum Betawi” lanjut Jalih Pitoeng menegaskan.
“Semoga dibawah pimpinan Bang Aji Marullah yang secara resmi dinobatkan, diangkat, dipercaya dan ditetapkan sebagai Ketua Wali Amanah Majelis Kaum Betawi yang diikuti oleh 114 Ormas bahkan saat pembukaan di Balai Agung Balai Kota DKI dihadiri hampir 99% para tokoh dan pembesar sekaligus para pendiri Bamus Betawi, maka kita harapkan Betawi ini akan semakin kompak, guyub, bersatu dan maju” pinta Jalih Pitoeng penuh harap.
“Majelis Kaum Betawi ini lahir pada momentum yang sangat monumental. Yaitu disaat Jakarta akan ditinggalkan ke Kalimantan Timur serta terlepasnya predikat Jakarta sebagai Ibukota Negara” papar Jalih Pitoeng menjelaskan.
“Ini adalah sebuah legacy atau warisan terbaik bagi anak cucu khususnya kaum Betawi untuk masa yang mungkin ratusan bahkan ribuan tahun kedepan” Jalih Pitoeng mengingatkan.
“496 kota Jakarta berdiri, tapi baru ditahun ini Majelis Kaum Betawi secara resmi didirikan. Untuk itu dengan kerendahan hati saya memohon sekaligus berharap agar seluruh kaum Betawi, baik ormas, LSM, Kelompok, Komunitas, Golongan atau apapun nama dan bentuk nya untuk mengintegrasikan diri kedalam Majelis Kaum Betawi sekaligus membuktikan bahwa kita kaum Betawi kompak, guyub dan bersatu demi cita-cita yang mulia yaitu menyatukan dan memajukan kaum Betawi. Baik bidang seni budaya, ekonomi, sosial hingga politik” pungkas Jalih Pitoeng. *(LI)