September 20, 2024

BRN | Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mendorong masyarakat Indonesia di luar negeri untuk menggunakan hak suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) dan mensukseskan pesta demokrasi yang akan berlangsung pada bulan Februari tahun 2024 mendatang. “Kepada penyelenggara Pemilu seperti PPLN yang hadir di sini, berkampanye pada rakyat bahwa Pemilu itu mahal, karena demi demokrasi, integrasi, dan nomokrasi, kami bersedia mengeluarkan dana besar untuk menyelenggarakan Pemilu” ujar Mahfud MD saat berdialog dengan masyarakat Indonesia di Korea Selatan, yang berlangsung di Wisma Duta, kompleks KBRI, Seoul, pada Rabu malam (30/8).

Menko Polhukam Mahfud MD pada kesempatan itu mengatakan bahwa pemilu dengan biaya yang mahal dilaksanakan secara terjadwal karena pemerintah konsisten menjaga agar demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi RI itu mencontohkan pengalamannya ketika berkunjung ke sebuah negara di Eropa Timur pada tahun 2007. Jumlah masyarakat Indonesia di negara itu sangat sedikit, namun pemerintah Indonesia tetap menyelenggarakan Pemilu dengan biaya yang tidak sedikit. “Orang Indonesia di negara itu hanya delapan belas, termasuk duta besarnya, tapi kita tetap menyelenggarakan Pemilu di sana dengan biaya yang tidak sedikit” ujar Mahfud.

Oleh karena itu, Mahfud mengajak seluruh warga Indonesia di luar negeri untuk datang ke tempat pengumpulan suara (TPS) pada waktu pencoblosan. “Bayangkan, untuk 18 suara saja, negara harus keluar sampai 500 juta misalnya untuk menggelar Pemilu, apalagi di Korsel ini yang suaranya mencapai 26 ribu lebih seperti kata pak Dubes tadi” ujar Menko Mahfud yang didampingi oleh Duta Besar Republik Indonesia di Seoul, Gandi Sulistiyanto .

Sebelumnya, Dubes RI untuk Korsel memaparkan bahwa Daftar Pemilih Tetap atau DPT di Korsel tergolong besar yakni mencapai 26.850 orang. “Oleh karena itu, Arah dan penjelasan dari pak Menko Polhukam ini sangat penting, untuk memberikan pemahaman jelang Pemilu, khususnya kepada masyarakat kita di Korsel” ujar Gandi Sulistianto.

Dalam sesi dialog, Mahfud menjawab pertanyaan salah seorang mahasiswa tentang respon anak muda yang diduga tidak akan antusias mengikuti Pemilu karena kualitas para calon, termasuk calon legislatif. Menko Polhukam menjawab bahwa berdasarkan data yang dimilikinya, pemilih usia muda justru akan berperan penting pada pemilu tahun depan.

“Dan jangan lupa, Pemilu memang tidak untuk mencari pemimpin yang sungguh-sungguh ideal dan sempurna, dimana pun itu tidak akan didapat” lanjut Mahfud. Menurutnya, untuk mencari pemimpin terbaik di antara para calon pemilu yang ada, yang mungkin saja dinilai jelek oleh pemilih. juga pemilu sejatinya untuk menghindari orang jahat menjadi pemimpin. “Tapi apa pun pilihan Anda, suara Anda sangat menentukan nasib dan masa depan bangsa, karena itu Anda tidak boleh golput” pungkas Mahfud.

Selain didampingi Duta Besar, dialog Menko Polhukam dengan masyarakat Indonesia juga dihadiri Wakil Kepala Perwakilan KBRI Seoul, Sekretaris Kemenko Polhukam, Deputi Bidang Koordinasi Luar Negeri Kemenko Polhukam, Staf Khusus Menko Polhukam, dan pejabat dari KBRI serta Kementerian Luar Negeri. *(Humas/LI)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *