BRN | Jakarta – Hari ini Rabu 22 November 2023, Kami melaporkan terkait ada ucapan di grup WAG yang tidak pantas, karena ini kami takut terjadi masalah konflik horizontal antar sesama Suku Bima sehingga kami mencoba membuka ruang di Polda Metro Jaya untuk melaporkan ini agar pihak yang mengucapkan hal ini seharusnya tidak pantas harus bertanggung jawab terhadap masalah hukumnya,” ungkap Syarif Kalepe Putra Bima salah satu generasi muda tetap merah putih di Mapolda Metro Jaya Jakarta 22/11/23.
Lebih lanjut Syarif Kalepe menjelaskan, Disini ada ucapan yang tidak baik menurut kami yaitu bandwidth undangan-undang disini ada ucapannya “Semua orang Bima yang selama ini yang tidak mendukung AMIN segera berubah pikiran dan keputusan jangan sampai murtad menjadi orang Bima,” ini sudah kami terima dan saya melaporkan ini adalah pelanggaran undang-undang ITE pasal 28 ayat 2 juncto 45 (2) itu yang kami lakukan,” terang Syarif.
Syarif Kalepe menambahkan. Untuk nama inisial di grup WAG (SHR) sedangkan nama lengkapnya saya kurang tahu, ini sebenarnya baru saya melihat di grup WAG baru kali ini saja, tapi di grup WAG ada bahasa yang mendukung paslon-paslon yang dia dukung itu AMIN yaitu Anies dan Muhaimin, Kami merasa pendukung yang lain, yang orang Bima dalam hal ini tidak menerima mengapa kami harus dimurtadkan? karen mendukung yang lain? Enggak seperti itu,” tegas Syarif.
Dampaknya akan terjadi konflik di WAG itu secara horizontal antar pendukung, di WAG itu ada pendukung AMIN (Anies Muhaimin), ada pendukung PRAGI (Prabowo Gibran), dan ada juga pendukung GAMA (Ganjar Mahfud), Kami mencegah hal itu terjadi, minimal kami meminta kepada Polda Metro Jaya agar memanggil diduga Terlapor jangan lagi melakukan hal yang seperti ini, kita harus tetap jaga keutuhan NKRI ini, Walaupun beda-beda pilihan tapi kita harus satu tujuan yaitu Demokrasi harus kita jaga,” ucap Syarif.
Harapan saya segera tertibkan seperti ini karena ini akan memecah belah anak bangsa karena kita tahu politik itu demokrasi harus diberikan hak kepada seluruh anak bangsa untuk menentukan pilihannya, tidak boleh kita memurtadkan orang karena kita tidak memilih satu paslon,” simpulnya.
Sementara itu Fikri berharap kepada Polda Metro Jaya bisa menangani masalah ini agar lebih jelas, profesional dan hati-hati karena bukan pertama kali terjadi di negeri ini,” harapnya.
Selanjutnya Syarif Kalepe dan kawan-kawan dari Polda Metro Jaya menuju Sekretariat TKN Prabowo Gibran untuk meminta perlindungan Hukum.