BRN | Jakarta – Kabar duka kembali datang dari Korban Asuransi WanaArtha Life. Deddy Agustono Djaya merupakan salah satu korban asuransi WanaArtha life yang telah berjuang bersama para korban nasabah lainnya sejak awal tahun 2020.
Deddy Agustono Djaya (47 Tahun) yang biasa dipanggil akrab Bro Ded diduga meninggal dunia setelah menghadiri Sidang gugatan perwakilan kelompok (Class Action) dengan nomer perkara 609/Pdt.G/2023/PN.Jkt.Pst dan pihak yang tergugat adalah Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kejaksaan RI, dan PT WanaArtha Life (WAL) kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,selasa(19/12/2023).
Kornologis kejadian menurut Beberapa saksi mata dari sesama korban Asuransi WanaArtha Life bahwa Bro Ded setelah sidang beliau hendak minta statment dari salah satu perwakilan tergugat dari pihak PT WAL yang kehadirannya diwakili oleh Team Likuidasi (TL) PT WAL.
Tetai pihak TL PT WAL tidak mau menjawab terkait apa maksud kehadirannya dan bagaimana tanggung jawabnya terhadap nasib uang investasinya di PT WAL
Bahkan berkata kata dan melakukan hal-hal yang tidak pantas sehingga membuat seluruh nasabah marah.
Menurut pantau dari beberapa media yang sedang meliput sidang Class Action tersebut yang awalnya sidang berjalan dengan lancar tetapi di usai sidang berakhri pihak TL PT WAL mendapat beberapa pertanyaan dari puluhan para korban Asuransi WanaArtha tetapi pihak TL PT WAL tidak menjawab dan bahkan menghindar mengcoba pergi tetapi para nasabah mengejar TL PT WAL hingga di PN. Pusat terjadi kericuan karena saling teriak-teriak antara Nasabah dan TL PT WAL hingga sempat di pisahkan oleh satpam PN.Pusat.
Almarhum terlihat mau menghampir salah satu pihak TL PT WAL di depan ruang sidang Kusuma atmadja 3 dan tempat parkir motor PN untuk menanyakan terkait surat Tugas PT WAL dan orang TL tersebut berbohong dengan mengatakan surat tugas di kawan yang satu dan saat pak Ded mau mengejar tetapi tiba-tiba terlihat jatuh terduduk dalam keadaan kejang-kejang dan sempat terucap :”Yesus, Tuhanku Tolong Aku”, kemudian tidak sadarkan diri setelah itu.
Yang ternyata surat itu ada di tas petugas TL tersebut bukan ada ditangan teman yg mau di kejar Almarhum
Menurut salah rekan media sempat mengotong Almarhum bersama berapa orang nasabah naik taksi sudah dalam keadaan tidak sadar dan tubuhnya sudah dinggin dan terlihat sudah biru
Ketika sampai di UGD RS.Husada dokter sudah menyatakan jika Pak Deddy sudah meninggal dunia
Saat ini jenasah Almarhum Deddy Agustono Djaya berada di Rumah Duka Ukrida , ruang Claris 2 , Jakarta dan sesuai rencana jenasah akan di kremasi pada tanggal 21 Desember 2023 di Rumah Duka Ukrida, Jakarta Barat.
*(LI)