TNI Angkatan Laut (Aceh Tamiang) Setelah sebelumnya membantu warga di Desa Cot Layah, Kecamatan Baktiyah Barat, serta Desa Bidari, Kecamatan Langkahan, kepedulian Prajurit Petarung Korps Marinir yang tergabung dalam Satgas Penanggulangan Bencana Alam (Gulbencal) TNI AL kembali terlihat nyata saat tiba di Seruway, Aceh Tamiang, Kamis (11/12/2025). Setibanya di wilayah tersebut dengan menggunakan KRI dr. Soeharso-990, pasukan segera bergerak cepat menyalurkan bahan kontak dan melakukan pengobatan langsung ke pemukiman warga yang masih terisolir akibat banjir.
Di sela genangan air dan lumpur yang belum surut, para prajurit menyusuri lorong-lorong kecil untuk memastikan tidak ada warga yang terlewatkan. Para dokter dan tenaga kesehatan Korps Marinir bekerja sigap memeriksa anak-anak, membantu lansia, hingga melakukan tindakan medis ringan yang dibutuhkan di lapangan secara langsung. Kehadiran Marinir disambut haru oleh warga Aceh Tamiang yang sudah menunggu.
Momen mengharukan terlihat ketika seorang prajurit menggendong anak kecil yang sedang demam, sementara rekannya membantu orang tua sang anak mendapatkan pengobatan. Sentuhan-sentuhan kecil penuh kepedulian inilah yang membuat masyarakat Seruway merasa sangat terbantu dan diperhatikan oleh pemerintah.
Di tempat yang berbeda, Panglima Korps Marinir (Pangkormar) Letnan Jenderal TNI (Mar) Dr. Endi Supardi, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., CHRMP., CRMP., menyampaikan pesan yang kembali membakar semangat para prajurit di lapangan. “Prajurit Marinir dilahirkan untuk mengabdi tanpa pamrih. Di mana pun rakyat membutuhkan, di situlah kita harus hadir. Kapan pun dan dalam kondisi apa pun, kita selalu siap menegakkan kedaulatan NKRI. Teruslah menjaga kehormatan dan citra Korps Marinir dengan aksi nyata, terutama saat rakyat berada dalam kesulitan,” tegasnya.
Bagi prajurit Marinir, membantu rakyat adalah kehormatan. Mereka tidak sekadar bertugas, tetapi hadir sebagai saudara bagi warga Aceh Tamiang yang tengah berjuang bangkit dari bencana. Di tengah lelah dan keterbatasan, mereka tetap berdiri sebagai penjaga harapan.
(Yuli)