BRN | JAKARTA – Kurniadi Seta Sanjaya, Komisaris PT Indo Pacific Net, Manufacturing dari Hunter Motorcyles di Indonesia, yang berpusat di Bali, mengatakan bahwa untuk PT ATPM, bagian pemasarannya sendiri itu terpisah benderanya yaitu PT. Hunter Motorcycles Indonesia, jadi ada dua PT, yaitu untuk bagian Penjualan Diistribusi dan bagian Manufacturing, “terangnya kepada awak media saat di temui di boothnya di ajang Jakarta Fair 2023, Di Kemayoran Jakarta, Sabtu (17/06/2023).
Lebih lanjut, Sambung Kurniadi, PT. Hunter sendiri adalah Brand lokal dari Indonesia, oleh karena itu Taglinenya adalah, “The Future Of Indonesian, jadi kita benar-benar satu-satunya motor yang TKDN nya 100% Indonesia sejak lima tahun yang lalu.
“Lima tahun yang lalu kami sudah beroperasi di Bali, Workshop kami di Bali, Lima tahun berjalan, kami memiliki beberapa dealer di Jakarta, Jakarta Selatan serta Jawa Tengah. Dan sekarang kita melebarkan sayap lagi dengan adanya perubahan manajemen, ” ucapnya.
Menurut Kurniadi dengan adanya perubahan Manajemen kami baru saja meresmikan showroom kami di Graha Raya Bintaro, Alam Sutera, Tangerang.
“Hunter adalah merek Indonesia, sudah berproduksi di Indonesia, kami membawa DNA dari karakter mesin, serta fitur-fitur yang ada di motor kami adalah dibawanya dari Australia. Dan kebetulan
Co-Founder sekaligus Chief Technikal Officer (CTO) Hunter Motorcycle Indonesia David Broadhurst
adalah orang Australia, serta CEOnya Peter juga dari Swedia,”ujarnya.
Kurniadi menyebut, oleh karena itu masih ada campur tangan serta ide-ide dari orang asing sehingga keliatan lebih Cool.
Untuk pemasarannya sendiri sejak lima tahun yang lalu, produknya sudah dikirim ke seluruh Indonesia bahkan hingga Papua, Surabaya dan Kalimantan.
Sedangkan untuk dealer menurut Kurniadi saat ini baru ada enam dealer di Jabodetabek, Bali dan Jawa. terdiri dari bengkel dan juga satu Workshop.
Target pasar kami adalah lebih ke Motor Gede (Moge), karena mulai dari yang 400cc sampai dengan 500cc. Jadi saat ini kami ada enam model yaitu Maverick MV 500 untuk type Adventure Touring ada dua kelas, Scrambler 500cc, dimana tahun lalu ada 132unit di supply ke Korlantas untuk pengetesan SIM C1, Diablo 400, Rebel 400, Outlaw 400 serta Prostreet 400.
Kurniadi menyebut, kami juga mendukung pemerintah untuk energi baru terbarukan dengan mengembangkan prototype-prototype motor listrik kedepannya, dengan kelas yang menyentuh kalangan premium keatas.
“Jadi kami nanti mungkin akan punya motor listrik yang minimal 6ribu watt, baik itu type Skuter atau type trail, dan memang kami orientasinya dalam dua tahun kedepan minimal kita akan fokus ke proyek-proyek pemerintah, seperti instansi-instansi pemerintah dan departemen pemerintahan, “terangnya.
“In Syaa Allah untuk yang konsumen retail, akan kami produksi di akhir tahun ini, mulai dari 6ribu watt dengan jarak tempuh 2010 sampai dengan 250 km dalam sekali cash, sampai dengan 25 ribu watt, dengan teknologi Super Fast Charging dalam waktu 3 sampai 4 jam saja langsung full, bahkan Top Speednya nanti ada yang sampai 180km perjam tergantung modelnya, “ujarnya.
Menurut Kurniadi, di tahap awal nanti akan diluncurkan 4 model type skuter untuk model konsumer, sedangkan untuk model projek yang akan kita suplay ke instansi pemerintah itu custom, “ibarat kata sesuai dengan maunya seperti apa, ini karena kita adalah Manufacturing, ” ucapnya.
Untuk tahun ini visi kami tidak terlalu muluk-muluk, karena kami ingin agara Hunter ini dikenal oleh seluruh masyarakat terutama jabodetabek dulu, dan dua tahun kedepan kami akan fokus 70% dengan motor listrik yang akan di suplay ke instansi project pemerintah. Dan detail tetap masih kami pertahankan tetapi seiring waktu berjalan akan kami paralelkan dan kembangkan.
Harapan kami secara general, kami ingin sekali dalam waktu 3 sampai dengan 5 tahun kedepan kita juga bisa menjadi salah satu merek yang bisa di perhitungkan di pasar Indonesia, terutama yang punya kelas TKDN, dan masuk 5 Besar, untuk motor listrik yang premium baik dari sisi safety, tenaga, torsi dan jarak tempuh, dan itu harapan kami, “pungkasnya. *(LI)
