BRN | Jakarta – 01 November 2022, Alun Alun Indonesia merayakan hari jadinya yang ke-15 di bulan Oktober ini, dengan berkolaborasi bersama brand ternama Sejauh Mata Memandang di Galeri Alun Alun Indonesia. Mengusung tema “Tumbuh Kreatif, Semangat Berkarya”, diharapkan dapat terus memajukan dan mengembangkan produk Indonesia secara agresif dengan sangat kreatif dan inspiratif. Kolaborasi ini meluncurkan koleksi eksklusif yang menggabungkan desain bunga patra Alun Alun Indonesia dengan sentuhan khas Sejauh Mata Memandang.
Catharina Widjaja, selaku CEO PT Alun Alun Indonesia Kreasi berharap industri kreatif dapat terus berkembang dan berinovasi agar terus menciptakan kreasi baru dan dapat memberikan apresiasi, kecintaan, dan rasa bangga terhadap produk lokal, sehingga dapat terus menarik berbagai pengunjung lokal maupun mancanegara.
“Sejalan dengan mottonya yakni” inovasi yang Memberikan Inspirasi’, sebagai retail modern yang mewakili keragaman warisan budaya Indonesia melalui perajin lokal, Alun Alun Indonesia konsisten dengan semakin bertambahnya usia, dapat selalu memberikan produk-produk lokal berkualitas melalui konsep utama yang dimiliki, yaitu “Nilai Lokal dengan Semangat Kontemporer’.” ujar Arnolda Ratnawati selaku Marketing Director MAP Department Store.
Sementara itu, Chitra Subyakto, Founder dan Creative Director Sejauh Mata Memandang saat di temui awak media menceritakan yang ditampilkannya di acara ini.
“Kami menampilkan kolaborasi dengan 15 look, untuk Alun Alun Indonesia dalam rangka ulang tahunnya yang ke 15. Dan dalam penampilan ini, kami terinspirasi dari logo Alun Alun, dalam bentuk Bungu bunga, seperti lotus, dllnya, yang kesemuanya itu mempunyai arti yang baik, ” Ucap Chitra, Selasa (01/11).
Lebih lanjut. Sambung Chitra. Terinspirasi dari situ kita membentuk batik cap dengan kombinasi warna warna, ada warna merah bata, kuning kunyit dan warna hitam, dan look yang kelihatan santai, untuk sehari hari. Seperti untuk kebaya, ada rok sarung, ada kemeja, dan celana. Yang pada intinya pakaian yang sesuai dengan iklim tropis (panas) dan bahannya harus nyaman, yaitu katun, “ungkapnya.
Chitra menjelaskan bahwa karena iklim di Indonesia ini cenderung panas, jadi sebenarnya sejauh ini baju bajunya ini terinspirasi dari baju baju nasional, seperti kebaya panjang , baju bodo, dan lain sebagainya, yang di buat dengan rasa yang lebih sekarang, karena kita sekarang bergeraknya serba cepat. Jadi kita membuat dengan potongan yang lebih santai, fleksibel dan lebih adjustable, “tuturnya.
Untuk pengerjaannya sendiri, menurut Chitra, karena ini adalah bahan batik cap, sehingga untuk pengerjaannya dibutuhkan waktu hingga 30 hari, dari proses menggunakan cap cantingnya, pewarnannya, dijemur lagi, dan faktor cuaca, sehingga mempengaruhi dalam pewarnaan dan proses penjemurannya.
Chitra menambahkan, “Selain di event ini, kami juga kemarin tampil di Jakarta Fashion Week (JFW), dimana ada beberapa koleksi kami menggunakan kain kain dari bahan daur ulang, dimana selama setahun kami membuat program pengumpulan pakaian pakaian yang sudah tidak digunakan lagi, dan diproses dengan mitra kami di Bandung, jadi benang lagi, kemudian di tenun lagi di Pekalongan, dan dikirim lagi ke Jakarta untuk di jadikan pakaian, “jelasnya.
Chitra berharap supaya Alun Alun Indonesia dapat memberikan inspirasi, karena ini merupakan suatu tempat yang penuh dengan produk produk Indonesia, jadi bisa terus ada dan makin banyak, sehingga generasi muda tidak lupa, ” Pungkasnya. *(LI)