BRN | Semarang – Anggota Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) KH. Fadlolan Musyaffa berharap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menjadi Calon Presiden atau Wakil Presiden Indonesia mendatang.
Harapan dan doa itu disampaikan KH. Fadlolan Musyaffa saat memberikan sambutan pada Halaqah Ulama bertema “Peran Ulama dalam Mengawal Pelaksanaan Hukum di NKRI”, di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan, Mijen, Semarang, Sabtu (10/12).
“Jadi saya mengenal beliau Prof Mahfud dari dulu sebagai menteri, masa sampe sekarang menteri terus. Semoga ada yang lebih tepat lagi, entah Wapres atau Capres mungkin lebih tepat ke depan Insya Allah,” ucap KH. Fadlolan.
Pengasuh Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan ini mengaku sangat mengenal sosok Mahfud sejak dulu sama-sama membesarkan PKB pada era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
“Saya dulu Ketua Dewan Syuro PKB, beliau juga. Sekarang saya di Majelis Syariah DPP PPP. Jadi Pak Mahfud ini dulu ketika masih muda memang ahli dalam semua bidang. Tapi beliau ini jadi menterinya udah capek kayanya itu. Awet jadi menteri terus. Jadi untuk yang akan datang kayaknya sudah gak jadi menteri lagi,” papar alumnus Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir ini di hadapan para tokoh NU Jawa Tengah, terutama dari Partai Persatuan Pembangunan.
Sementara itu, di kesempatan yang sama, Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah KH. Ubaidullah Shodaqoh menyebut Mahfud MD adalah sosok yang memiliki pendirian yang kukuh. Karena itu, ia mengharapkan Mahfud sebagai kader NU terus melakukan perubahan yang lebih baik, meneruskan pembangunan, dan meneruskan visi-misi negara.
“Pak Mahfud ini MA, Madura Asli, asli Madura nya tidak bisa ditawar. Punya pendirian kukuh, kuat. Nah beliau tunjukkan terus sampai saat ini menjadi Menko. Insya Allah kita berharap perubahan negeri ini kedepan lebih baik lagi. Bisa meneruskan pembangunan dan meneruskan visi-misi negara yang kita cintai ini, untuk menjadi lebih baik. Baldatun Toyyibatun Wa Robbun Ghofur,” ujar KH. Ubaidullah Shodaqoh.
Lebih jauh, KH. Ubaidullah Shodaqoh mengaku bangga punya kader NU seperti Mahfud MD yang memiliki jabatan strategis dan mampu memberi kontribusi penting terhadap negara.
“Pak Mahfud itu kader NU sejak dari janin, Insya Allah. Sesuatu itu matang dari janinnya. Janinnya saja sudah NU apalagi setelah itu. Yang menjadi kebanggan kita sebagai kader NU, yang menjabat menteri tapi menteri yang paling penting. Kalau tidak ada Menko Polhukam, Indonesia ini sudah chaos. Beliau ini Insyaallah sebagai kader Nahdliyin mendapat restu dari para kyai-kyai, maka Indonesia tetap aman,” tambah KH. Ubaidullah Shodaqoh.
Menko Polhukam Mahfud MD hadir di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan, Semarang, memenuhi undangan para Kyai untuk memberi materi dalam Halaqah Ulama yang diikuti para kyai sepuh Jawa Tengah. Mahfud membeberkan persoalan hukum di negeri ini, dan peran penting yang diharapkan dari para ulama. Tak lupa Menko Polhukam menjelaskan alasan utama pemerintah kini melahirkan KUHP yang baru. *(LI)