BRN | Jakarta, – Founder IBIMA, I Made Dana Tangkas mengatakan program ini diharapkan dapat segera direalisasikan untuk Membangun “The Best Industry & Business Way” melalui pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) industri, dan kepemimpinan bisnis (Business Leadership) berbasis teknologi masa depan, IR 4.0, dan tren kebutuhan kompetensi & profesionalisme secara nasional maupun global. Menuju Indonesia Emas Berdikari / Berintegritas, Industri Berdikari dan Sejahtera pada tahun 2025 (Fase 1) / 2030 (Fase 2),
Hal ini di ungkapnya saat ditemui awak media usai acara Launching APINDO Business & Industry Learning Center (ABILEC), Bertempat di Gd. Permata Kuningan Lantai 10 Jl. Kuningan Mulia kav. 9C, Jakarta Selatan, Senin (13/02/2023).
Lebih lanjut, I Made menerangkan tentang proses pelaksanaan nya.
“Kita ini diskusinya sudah sejak dua tahun lalu, tepatnya tanggal 1 Juni, dimana kita sudah mengajukan proposal ke Pak Haryadi sebagai ketua umum Apindo dan Pak Jhoni Dharmawan sebagai wakil ketua Apindo atau ketua bidang industri manufaktur, dan itu sudah kami sampaikan, “ujarnya.
“Kami bergerak terus bersama team, ibu Ocha, Pak Suroyo, Pak Hilman, dan sebagai team kami ingin mengembangkan industri di Indonesia ini berkembang, karena kami melihat pembangunan suatu industri itu tidak secara ujug-ujug langsung di bangun tanpa didukung oleh sumber daya yang kompeten dan profesional, “terang I Made.
“Hari ini juga kita dipayungi oleh regulasi dan kebijakan kebijakan yang ada, sehingga regulasi dan sumber manusia nya nanti akan ada kebutuhan industri terhadap sumber daya manusia ini seperti apa dan kebutuhan industri ini yang juga kita kembangkan, yaitu industri dari hulu ke hilir, “jelasnya.
I Made. menambahkan,, “tadi kita membahas bagaimana material saat ini 70% masih di import, sementara dari yang luar negeri baru 30%, seharusnya kita mempunyai sumber daya alam yang luas dan berlimpah, harusnya itu bisa mengisi material di Indonesia.
Nah, industri ini terus kita bangun sehingga harapan nya menjadi industri yang berdikari, tentu dibalik itu semua kita harus mempunyai kemampuan inovasi dan penguasaan tehnologi, tapi hari ini kita tidak banyak berbicara tentang itu, namun ini harus menjadi daya inovasi dan budaya penerapan teknologi kedepannya sehingga Indonesia bisa menjadi negara industri, “ucapnya.
Harapannya di tahun 2030 kita menjadi negara Industri yang berdikari, dan juga membawa rakyat nya sejahtera dengan pendapatan per kapita bisa mencapai US$ 12.500, dan itu harapan kita.
Menanggapi pertanyaan terkait maraknya tenaga tenaga asing yang masuk ke Indonesia, dirinya menjelaskan bahwa hari ini kita baru launching ABILEC dengan dukungan institut IBIMA , dalam hal ini kita juga punya teman teman otomotif di Indonesia dan juga teman teman Asosiasi, IKM, Piko, APEC, termasuk IKM lainnya, Perindo, Himabi, ini kita harapkan mestinya sebagai tenaga penggerak tenaga kerja Indonesia kita siapkan tenaga kerja yang kompeten dan profesional, cuma nanti kalau berhubungan dengan permintaan yang ada ini kita harus ada persiapan setahun atau dua tahun sebelumnya supaya itu bisa dilatih, tidak bisa ujug-ujug. Nah inilah yang menjadi dasar kita untuk membuat pernyataan pernyataan supaya apa yang dikatakan Ketum Apindo tadi, kalau US$ 1miliar bisa menghasilkan 4.600 tenaga kerja.
Tapi nanti kita hitung lagi lebih luas, kalau investasi yang 1.207 triliun itu seharusnya tenaga kerja bertambah berapa, kebutuhannya untuk industri apa aja, nah ini yang kita harus bekerjasama dengan kementerian dan lembaga terkait, seperti BKBN, investasi, tenaga kerja dan perindustrian dan itu yang kita arah kan dan harapkan bisa menjadi agregator dan integrator dalam persiapan tenaga kerja.
Adapun untuk pelaksanaan nya nanti kita akan selenggarakan di kantor Apindo pusat ini dan kedepan nya akan menjangkau semua daerah dengan melibatkan kantor kantor cabang yang akan dibentuk di tiap pengurus DPW maupun DPD yang ada.
Target prioritas kita yaitu segera menyiapkan wod win dalam waktu tiga bulan ini dan teman-teman yang sudah tergabung didalam kegiatan BNSP, mempunyai LSP, kompetensi, mempunyai LPK, lembaga sertifikat profesi. Kita akan ajak berbicara dengan mereka dengan segera membuat aksi yang nyata.
Harapan nya karena kita sedang membantu pemerintah dalam menghadapi Indonesia emas tahun 2045 kedepan , yang salah satunya memiliki empat pilar, salah satu nya adalah profesionalisme, kompetensi dan sumber daya manusia, dan tahun 2030 dan 2045 itu bisa kita garap bekerjasama dengan semua pihak dan dukungan dari financial institusi, jadi tidak hanya di atas kertas tapi menjadi bukti bagi perkembangan industrial di Indonesia, “pungkasnya. *(LI)