BRN | JAKARTA, – Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat adalah satu dari sekian kabupaten di Kalimantan khususnya dan di Indonesia umumnya yang menyelenggarakan Bimbingan Teknis bagi pegawai di lingkungan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Untuk meningkatkan skill dalam penerapan Permendagri nomor. 79 Tahun 2018. Tentang Blud.
Bertolak dari itu, Kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan Barat menyelenggarakan Bimtek yang berlangsung dari tanggal 14 hingga 17 Februari 2023, bertempat di lantai 3 Saphire Room, Hotel Grand Paragon Jakarta.
Acara ini dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banggau, dengan didampingi narasumber dari Kemendagri yaitu kassubditnya Raden Wisnu Saputro serta tim pengembangan dari UI.
Bassilinus, SKM, Staff Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat, mengatakan kita adalah salah satu dari 14 Kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat yang menyelenggarakan Bimbingan Teknis “Tata Cara Pengelolaan Keuangan Berdasarkan Permendagri Nomor 79 Tahun 2018 Tentang Blud ini terkait bidang kesehatan,”ucapnya saat ditemui usai acara Bimbingan Teknis, bertempat di Grand Paragon Jakarta, Rabu (15/02/2023).
Lebih lanjut, Sambung Bassil, ” Ada 19 Puskesmas dari 15 Kecamatan yang ada di kabupaten Sanggau. Mengenai Bimtek ini pertama kali kita adakan di tahun 2017 untuk 3 Puskesmas yang sudah dilakukan penetapan tata kelola penggunaan anggarannya. Meskipun secara teknis belum berkembang.
Pada tanggal 27 Juni 2022, kita melaksanakan Bimtek untuk 16 Puskesmas yang sudah di tetapkan, bersama pemerintah Sanggau dengan di dukung oleh Pak Sekdanya.
Begitu pun dukungan dari Dinas Kesehatan di tahun 2022 untuk melakukan penetapan e-blud untuk 16 Puskesmas dari jumlah 19 Puskesmas yang ada.
Hal ini sesuai dengan peraturan menteri dalam negeri nomor 79 tahun 2018, kita diarahkan untuk menggunakan aplikasi e-blud, yang mana aplikasi e-blud ini memang sudah dikeluarkan oleh Kemendagri langsung.
Memang kita di tahun lalu juga sudah melaksanakan Bimtek kepada petugas keuangannya untuk bisa menggunakan aplikasi e-blud ini, walaupun masih tahap sosialisasi,”ujarnya.
Nah untuk itu bimbingan teknis ini yang kita ikutkan adalah yang ada di tata kelola Puskesmas, seperti Kepala Puskesmas, Kasubidnya kemudian ada bendaharanya.
Selain itu kami juga melakukan bimteknya untuk aplikasi e-blud ini secara bertahap, dimana pertama kali kami laksanakan di Pontianak beberapa waktu lalu untuk semua Puskesmas khususnya untuk bendaharanya. Nanti kami laksanakan Bimtek di Kebumen Jogja khusus untuk kepala puskesmasnya,”terangnya.
Sesuai arahan dari Kemendagri terkait implementasi dari penggunaan aplikasi ini terus kami lakukan berkelanjutan hingga saat ini, dimana saat ini baru kami laksanakan khusus untuk bagian keuangannya. Dan jumlah peserta yang hadir ada 47 orang dari 19 Puskesmas terdiri dari Kepala Puskesmas, serta Kasubdit nya
Untuk kegiatan ini kami bekerja sama dengan Kemendagri juga melalui pusdiknas sebagai penyelenggaranya dan rekan-rekan tim pengembangan dari Kemendagri itu bekerja sama dengan UI.
Dan membimbing kita sampai 2 hari ini. jadi hari ini kita laksanakan penginputan di aplikasi E-Blud nya dengan di SCPD RI nya selanjutnya hari ini kita proses penginputan besok sudah kita lanjutkan lagi sampai selesai.
Jadi karena ini memang prosesnya cukup panjang juga dengan harapan kami dengan ada bimtek ini yang didampingi langsung dari Kemendagri dan dari UI juga.
Kami berharap dengan adanya Bimtek ini bisa mensinergikan antara aplikasi ini dengan SCPD dan juga untuk bisa membuat perencanaan yang lebih baik untuk pengelolaan keuangan di Puskesmas sehingga Puskesmas enggak pusing lagi ini mikirin gimana anggarannya gimana bisa berkembang dan mereka bisa mandiri,” pungkasnya.*(LI )