November 21, 2024

BRN | JAKARTA, Kabarbetawi – Aktor Kawakan Deddy Mizwar Wujudkan Impian ibundanya tercinta melalui penerbitan buku Aneka Masakan Khas Betawi.

Kema Kitchen & Coffee yang terletak dibilangan Lenteng Agung Raya menjadi saksi bisu peluncuran sebuah buku. Dimana buku tersebut dimaksudkan untuk mewariskan sekaligus melestarikan budaya Betawi khususnya kuliner khas Betawi.

Diceritakan Deddy Mizwar, bahwa ibunda tercintanya sangat menginginkan memiliki restoran atau rumah makan khas Betawi dan membuat buku berbagai macam makanan dan masakan khas Betawi.

“Sebenernye ini adalah impian ibu saya. Beliau sangat menginginkan adanya rumah makan yang khusus menyajikan masakan khas Betawi” ungkap Deddy Mizwar, Sabtu (08/07/2023).

“Selain rumah makan khas Betawi, beliau juga ingin sekali membuat buku tentang bermacam makanan dan masakan khas Betawi” kenang Deddy Mizwar.

“Yang menulis dan menyusun buku ini adalah mpo-mpok kite. Semoga buku ini bermanfaat untuk kita semua” kata Deddy Mizwar dalam sambutannya pada peluncuran buku tersebut.

Selain itu, Deddy Mizwar juga berharap agar ada perhatian khusus dari pemerintah DKI Jakarta khususnya Bidang Kebudayaan dan Pariwisata.

“Semoga ini menjadi perhatian bagi pemerintah. Disini ada Bang Haji Marullah selaku ketua Majelis Kaum Betawi untuk membangun BUMD yang mengurus tentang rumah makan khusus Betawi” pinta Deddy Mizwar.

Permintaan dan harapan Deddy Mizwar tersebutpun langsung ditanggapi serius oleh Ketua Wali Amanah Kaum Betawi KH. Marullah Matali, Lc. M.Ag yang hadir dalam peluncuran buku tersebut.

“Insya Allah, ini akan kita perhatikan dan diskusikan bersama kawan-kawan dan tim lainnya, bagaimana caranya agar kita segera membuat atau memiliki rumah makan yang khusus menyajikan makanan dan masakan khas Betawi” ungkap Marullah dalam sambutannya, Sabtu (08/07/2023).

Sebelumnya, Deputi Gubernur Bidang Kebudayaan dan Pariwisata inipun mengajak semua yang hadir untuk membacakan surat Al Fatihah sebagai hadiah bagi almarhumah tercinta Deddy Mizwar yang diketahui sebagai inspurator yang memiliki mimpi besar tentang kuliner Betawi.

“Ini merupakan awal yang baik. Semoga ini akan terus dilanjutkan dan dikembangkan oleh generasi yang akan datang. Untuk itu maka mari kita doakan beliau. Dan ini akan menjadi amal jariyah yang sangat bermanfaat” ajak Marullah diawal sambutannya.

Sementara Jalih Pitoeng yang hadir mendampingi Ketua Wali Amanah Majelis Kaum Betawi tersebut mengatakan bahwa diterbitkannya buku Aneka Masakan Khas Betawi tersebut telah mengurangi sebagian dari tugas Majelis Kaum Betawi.

“Alhamdulillah, ini sebuah warisan budaya yang tak ternilai bagi generasi penerus. Khususnya mengenai kuliner khas Betawi” ungkap Jalih Pitoeng.

“Dan dengan telah diterbitkannya buku ini, merupakan sebuah bonus bagi niat-niat luhur mendirikan MKB” lanjut Jalih Pitoeng.

“Sehingga telah mengurangi sebagian dari tugas MKB dalam melakukan berbagai hal tentang pelestarian dan pemajuan budaya Betawi yang kuliner khas Betawi merupakan salah satu bagian yang ada didalamnya” pungkas Jalih Pitoeng.

Sekilas tentang Hajjah Sun’ah Andreas

Hj. Sun’ah Andreas adalah pakar kuliner Betawi yang juga ibunda dari aktor Deddy Mizwar. Sun’ah lahir pada tanggal 29 Februari 1929 di bilangan Kemayoran, Jakarta Pusat tidak jauh dari rumah keluarga seniman besar Betawi, Benyamin Suaeb. Ayahnya bernama Sulaiman dan Ibunya dikenal dengan panggilan Nyai Sulam. Meskipun Sun’ah tumbuh di masa yang sulit, namun dirinya dapat menyelesaikan pendidikannya hingga tingkat SMA.

Sejak muda Sun’ah merasa prihatin dengan perkembangan tanah kelahirannya karena meskipun Jakarta berkembang menjadi kota metropolitan namun banyak budaya Betawi perlahan hilang karena tidak ikut terbangun bersama perkembangan fisik lingkungannya, khususnya kuliner khas Betawi yang semakin terpinggirkan.

Hal inilah yang membuat Sun’ah aktif dalam berorganisasi di Persatuan Wanita Indonesia (PWI), Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (Bamus), Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW), Persatuan Wanita Betawi, Yayasan Sirih Nanas, Ikatan Warga Djakarta (Iwarda) dan sejumlah organisasi lainnya.

Melalui kiprahnya di organisasi-organisasi tersebut, Sun’ah berusaha mengangkat dan melestarikan kuliner Betawi. Hal itu dilakukan karena perhatian Pemda DKI Jakarta terhadap kuliner atau yang ia sebut sebagai seni makanan dan masakan Betawi saat itu hampir tidak ada padahal menurutnya masakan bisa menjadi salah satu paket kebudayaan yang mempunyai nilai jual seperti paket kesenian lainnya.

Obsesi dan impian Sun’ah adalah masakan Betawi menjadi tuan rumah di kampungnya sendiri dan kuliner serta segala kebudayaan Betawi dapat selalu eksis dan dikenal masyarakat Jakarta hingga generasi mendatang. Sun’ah bahkan sempat memperkenalkan kuliner serta seni kebudayaan Betawi ke sejumlah negara, diantaranya Uni Soviet, Swiss, Belanda dan Amerika Serikat. Atas usaha dan kerja kerasnya tersebut, pada tahun 2006 Sun’ah mendapatkan penghargaan sebagai seniman berjasa mengantarkan budaya Betawi tetap eksis oleh Yayasan Sirih Nanas yang diserahkan langsung oleh Fauzi Bowo, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Bamus Betawi.

Hj. Sun’ah Andreas meninggal dunia pada tanggal 10 Februari 2011 setelah menjalani perawatan di rumah sakit Global, Bekasi. Semoga beliau senantiasa dalam kasih sayang Allah SWT dan kita yang ditinggalkan dapat memelihara, melanjutkan sekaligus mengembangkan ilmunya yang sangat bermanfaat. Aamiin!

*(LI)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *