BRN | JAKARTA – Chef & Founder Oma Elly Kitchen, Chef Andry Susanto, menyampaikan kehadirannya di acara Unleasing Potential Of Indonesia’s Culinary Dan Pelantikan Badan Otonom BPP Hipmi, HIPMI Culinary Indonesia 2022 – 2025.
Oma Elly Kitchen saat ini sudah memiliki empat cabang yang tersebar di Jakarta, Andry sendiri sangat senang hadir di acara ini dan bisa berbagi ilmu, pengalaman dan banyak belajar hal dengan para owner dan founder dari narasumber yang hadir.
“Saya sangat senang bisa hadir di acara HCI yang memfokuskan ke Culinary Dan F&B Indonesia, karena kita memiliki bukan hanya sumber daya alam yang luar biasa, dari rempah-rempah, resep – resep asli Indonesia, tetapi resource Indonesia, Cheef – Cheef Indonesia itu memang luar biasa, ” terangnya saat di temui di Jakarta, Senin (24/07/2023).
Lebih lanjut, Sambung Andry, Chief Indonesia yang bekerja di Dubai dan di Kapal-kapal pesiar, paling banyak disenangi karena memiliki attitude kerja yang luar biasa, apalagi ditambah dengan banyaknya Cheef Indonesia yang lulus dan bekerja diluar negeri, mereka kembali ke Indonesia dan mengembangkan Skill dan pengalaman yang didapatnya dengan narasumber dan rempah-rempah Indonesia yang akan menjadikan sesuatu yang luar biasa.
“Saya yakin dengan semua perpaduan ini, dalam lima atau enam tahun kedepan akan membuat Indonesia menjadi luar biasa, apalagi didukung dengan HCI, saya sangat senang sekali, ” ujarnya.
Ketika ditanya tentang bisnisnya kedepan, Andry menjelaskan bahwa saat ini dirinya lagi fokus untuk mengembangkan gelatrianya dengan membuat dan menjual produk ice cream yang ada di Grand Indonesia.
“Ice cream atau gelato itu adalah sesuatu yang diterima dari semua umur, dan gelato adalah sesuatu yang luar biasa karena itu mengingat tentang suatu kebahagiaan, “ucapnya.
Harapan saya untuk UMKM Indonesia, mendapatkan akses informasi dan standarisasi jauh lebih gampang, karena food industri di Indonesia itu ibarat pisau dengan dua sisi, sangat gampang untuk masuk, tidak ada barriers to entrynya siapa saja boleh membuka restaurant, akibatnya masalah standarisasi, kebersihan, dan lain-lain jadi kurang diperhatikan, sebab tidak ada badan – badan yang mengawasi itu, akses ke supplier, dan lain – lainnya juga sulit, mudah- mudahan dengan HCI ini memberikan edukasi yang jauh lebih untuk UMKM – UMKM di Indonesia, “tutupnya.
*(LI)