November 24, 2024

BRN | JAKARTA – Rusaknya sebuah negara salah satunya adalah tindakan koruptif yang menggerogoti keuangan negara yang seharusnya diperuntukan bagi kemakmuran rakyatnya.

Lebih menjijikan lagi, saat ini banyak mantan Narapidana Korupsi, justru aktif kembali dalam kancah politik. Ada yang mencalonkan diri kembali sebagai pemimpin daerah maupun calon legislatif.

Ini menggambarkan bahwa bangsa ini sudah kehilangan jatidiri tentang Moralitas sebuah bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur Pancasila.

Bahkan lebih gila lagi, oknum pejabat terduga korupsi justru diangkat menjadi salah satu komisaris disebuah BUMN berkelas dinegeri ini yang kabarnya akan diangkat sebagai direktur utama.

Hukum yang di bangga-banggakan sebagai panglima, justru kerdil dimata penguasa dan pengusaha. Indonesia seakan telah hilang dari niat kita berbangsa dan bernegara.

Selain pernah terjadi korupsi triliunan rupiah pada hak orang tak mampu bahkan rakyat dalam keadaan terpapar covid-19 yaitu beras makanan pokok rakyat Indonesia, kini ada juga yang tertangkap tangan oleh KPK seorang kepala BASARNAS, maka negeri ini sedang menunjukan keterpurukannya terhadap moralitas, pengawasan, penegakan hukum serta pemberantasan mental korup yang merupakan tindak terkeji dimuka bumi.

Menyikapi fenomena ini, aktivis kelahiran tanah Betawi Jalih Pitoeng meminta agar para Koruptor di hukum gantung dan dimiskinkan.

“Kita jangan jadi peternak Koruptor baru” kata Jalih Pitoeng melalui pesan tertulisnya, Kamis (27/07/2023).

“Jika mantan Koruptor justru diberi potongan hukuman dan tidak dimiskinkan, maka keluar Lembaga Pemasarakatan mereka akan gunakan tumpukan uang haramnya untuk membeli suara rakyat yang bodoh” lanjut Jalih Pitoeng pedas.

“Atau digunakan untuk menyuap para oknum yang tak bermoral demi meloloskan niat busuknya” Jalih Pitoeng menegaskan.

“Untuk itu saya minta agar segera diterbitkan undang-undang untuk menghukum gantung dan memiskinkan para koruptor agar dapat meyakinkan efek jera secara preventif terhadap para pelaku korupsi” pinta Jalih Pitoeng.

Selain meminta agar koruptor digantung dan dimiskinkan, aktivis kritis kelahiran tanah Betawi inipun meminta agar masyarakat mendukung upaya KPK yang terus berusaha melakukan pemberantasan sekaligus pencegahan korupsi.

“Kita rakyat juga harus mendukung segala upaya pemberantasan dan pencegahan korupsi yang terus digalakan oleh KPK tanpa pandang bulu dan atau tebang pilih” sambung Jalih Pitoeng.

Ketua presidium ASELI (Aliansi Selamatkan Indonesia) yang sempat memimpin Aksi Menolak Revisi UU KPK di DPR MPR pada 2019 lalu ini juga mendukung penuh upaya KPK dalam mengemban tugas mulianya.

“Saya sangat mendukung segala upaya yang dilakukan oleh KPK dalam upayanya. Bahkan 2019 lalu kami lakukan unjuk rasa besar-besaran dalam menolak revisi UU No. 30 tentang KPK karena kita mensinyalir adanya upaya pelemahan terhadap KPK” papar Jalih Pitoeng mengingatkan.

“Akan tetapi, kita juga minta agar KPK tidak tebang pilih dalam melakukan penindakan terhadap pelaku korupsi agar marwah KPK tetap terjaga dimata rakyat” pungkas Jalih Pitoeng.   *(LI)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *