BRN | GARUT – Ditengah presentasi pada acara kunjungan kerja sekaligus studi banding di pabrik dodol tertua dan terbesar di kota Garut, Jalih Pitoeng berikan anak ondel-ondel salah satu ikon Betawi kepada pihak ‘Picnic’ selaku produsen dodol terbesar di Garut.
“Karena anak saya tidak bisa ikut, ini saya serahkan anak ondel-ondel sebagai gantinya” kata Jalih Pitoeng seraya melempar canda tawa, Selasa (22/08/2023).
Selaku pembina LPEB (Lembaga Pengembangan Ekonomi Betawi) yang mendampingi Firman Toekan selaku ketua LPEB sekaligus pemimpin rombongan, Jalih Pitoeng sampaikan keperihatinannya tentang tidak dikenalnya dodol Betawi di Garut.
“Saya sangat prihatin mendengarnya. Karena ternyata di Garut saja orang tidak mengenal dodol Betawi. Apalagi diluar negeri” ungkap Jalih Pitoeng
Jalih Pitoeng mengatakan bahwa pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah adalah tanggung jawab kita bersama.
“Pengembangan usaha mikro, kecil menengah adalah tanggung jawab kita bersama. Oleh karena itu kami dari dari Lembaga Pengembangan Ekonomi Betawi memandang perlu melakukan upaya-upaya peningkatan usaha kecil termasuk upaya yang kita lakukan saat ini” kata Jalih Pitoeng.
Selain keperihatinan yang disampaikan oleh Jalih Pitoeng, ternyata ketua LPEB, Firman Toekan juga mengemukakan kekecewaannya terhadap beberapa dinas terkait.
“Mestinya dinas terkait terutama dinas Perindustrian dan UMKM DKI Jakarta melakukan pembinaan guna peningkatan usaha kecil. Dalam hal ini pengusaha dodol Betawi” sesal Firman. *(LI)