BRN | TNI AL, Bandung,- Komandan Lanal Bandung Kolonel Laut (KH/W) Dr. Renny Setiowati, S.T., M.Sc., M.Tr.Hanla., bersama Unsur Forkopimda Kota Bandung menghadiri Rapat Pleno Satuan Tugas Penanganan Darurat Sampah yang dipimpin oleh Plh. Walikota Bandung H. Ema Sumarna, bertempat di Ruang Tengah Balaikota, Jalan Wastukencana No. 2 Bandung, Kamis (07/09/2023).
Maksud dan tujuan kegiatan tersebut adalah dalam rangka Rapat Pleno Satuan Tugas Penanganan Darurat Sampah.
Plh. Walikota Bandung dalam sambutannya mengatakan bahwa Kebakaran TPA Sarimukti awal kebakaran terjadi pada Sabtu (19/8) dan semakin membesar pada Selasa (22/8). Operasional TPA dihentikan dan 188 Armada truk pengangkutan sampah Kota Bandung yang sedang antri yang diinstruksikan pulang kembali ke Kota Bandung dengan membawa sampah.
Alternatif membuat lubang untuk menimbun sampah-sampah organik seperti daun dan sisa-sisa makanan yang bertempat di DPO Tegalega sebagai tempat menimbun sampah organik dari hasil sapuan jalan dan kawasan komersial. Lahan Gedebage survey lokasi dipakai untuk tempat transit sampah dan di Ciwastra serta untuk mengurangi bau diberikan minyak Sirih.
Upaya yang dilakukan menyiapkan lokasi TPS sebagai tempat penampungan sementara, menjajaki kerjasama dengan Pusenkav TNI AD dan Kodam III/Siliwangi dalam hal peminjaman lahan sebagai tempat transit sampah, mendorong kewilayahan untuk mengimplementasikan gerakan Kangpisman, salah satunya agar setiap kelurahan membuat lubang olah organik dan merumuskan penanganan darurat sampah dengan melibatkan komunitas Bandung juara bebas sampah.
Pada kesempatan tersebut, Danlanal Bandung melaporkan bahwasanya Lanal Bandung telah melaksanakan bersih-bersih Kali Cikapung tepatnya di bantaran Sungai Cikapundung dalam rangka HUT TNI Angkatan Laut Tahun 2023 dan banyak warga masyarakat membuang sampah sembarangan di sungai tersebut sampai ada yang membuat kasur spring bed yang dibuang. Untuk menyadarkan masyarakat agar diberikan sosialisasi untuk penanganan darurat sampah juga untuk ke prajurit tanah Bandung agar sampah dipilah di tiga tempat organik residu dan anorganik sehingga kesadaran masyarakat sangat penting untuk disosialisasikan dengan membuat aturan-aturan yang tegas agar mereka membuang sampah tidak sembarangan.
Membentuk suaka kelola sampah sendiri agar tidak mengganggu pembuangan sampah ke TPU pusat dan membentuk Bank Sampah yang dikelola dengan baik dan melibatkan atau memberdayakan ibu-ibu dan disosialisasikan ke ibu-ibu karena mereka yang memasak rumah tangga di rumahnya masing-masing.
(Pen Lanal Bandung/LI)