JAKARTA |BRN – Kamis (19/10/2023). Kemajuan teknologi alat-alat kesehatan di Indonesia saat ini semakin baik. Terbukti dengan banyaknya produksi alat kesehatan hasil buatan anak negeri yang sudah memiliki dan diakui standar internasional.
Sebagai bentuk representasi dari kemajuan teknologi produk alat-alat kesehatan buatan Indonesia, maka diadakan Pameran alat kesehatan yang diadakan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta. Dengan tema Pameran “Hospital Expo 2023”, pameran terbesar mengenai alat-alat kesehatan yang digelar untuk ke 35 kalinya berlangsung dari hari Rabu sampai Sabtu, tanggal 18-21 Oktober 2023.
Dalam pameran tersebut, Hospital Expo 2023 menargetkan kepada pangsa pasar rumah dan masyarakat umum yang bersinergi dengan hal kesehatan. Ada 923 tenant peserta, yang mencakup 334 perusahaan nasional dan 235 perusahaan internasional asal Tiongkok, Taiwan, Jepang, Korea, Singapura, Thailand, Malaysia, Austria, Belgia, dan Rusia.
Dalam pameran tersebut, salah satu perusahaan terbaik manufaktur dan distributor alat kesehatan di Indonesia turut hadir yaitu PT. Esa Medika Mandiri.
Surya G. Widjaja Founder sekaligus President Direktor PT. Esa Medika Mandiri, saat ditemui media mengatakan bahwa perusahaannya bergerak dibidang alat-alat kesehatan.
“Perusahaan kami berdiri pada tahun 2000, tetapi saya sendiri sudah 36 tahun terjun dan beraktifitas di medical divice,” pungkasnya.
Kemudian Surya menambah,” Kami sekarang bertransformasi dari mengimport barang dari luar negeri, menjadi produsen. Sekarang kami mempunyai 3 pabrik untuk alkes (alat kesehatan) buatan dalam negeri, satu di Solo dengan merk ESA Tech, kedua Surgitec di Cikarang, yang ketiga akan diresmikan nanti di November awal atau Desember. Produk kami ada juga memakai merk dari luar negeri, seperti Lampu operasi merk Simeon dari Jerman, couter merk bowa dari Jerman, anastesi dan ventilator merk Medec dari Belgia dan instrument bedah merk Medicon dari Jerman.”
“Barang- barang kami adalah high end technology. Kami akan terus berinovasi dan memberikan yang terbaik kepada negara dan bangsa ini dalam hal kesehatan. Bagaimanapun kita harus memikirkan kesehatan bangsa sehingga bisa mempunyai ketahanan nasional untuk kesehatan. Tidak perlu lagi mengimport alat kesehatan yang middle class technology. Namun untuk high end technology seperti CTSCAN, kami masih import dari luar,” jelas Surya.
Sebagai informasi, Esa Group mempunyai 5 (lima) perusahaan, yang memproduksi alat kesehatan dalam negeri. “Sebagai perusahaan berkembang, kami berharap pemerintah Indonesia juga mendukung kami, serta konsisten dalam membantu,” Harap Surya.
“Kita mempunyai strategi ke depan ini, harus mengikuti negara-negara lain yang sudah maju. Pemerintahan Indonesia meminta agar produk lokal dapat memproduksi alkes yang terbaik dan sesuai dengan standar internasional. Pemerintah juga mendukung dan menghimbau agar masyarakat Indonesia membeli produk buatan Indonesia, juga khususnya dari produk kami,” terang Surya.
Surya mengatakan bahwa harapan dari penyelenggaraan pameran ini memperkenalkan barang- barang dari produsen-produsen dari daerah maupun dari kota-kota besar. “Para pengunjung pameran dapat melihat produk kami, melihat demo unit, apakah sudah benar dan sesuai dengan ekspektasi pengunjung pameran serta mereka bisa mengajukan merk-merk kami yang ada disini. Semua sistem informasi mengenai alat-alat kesehatan kami sudah memakai e-katalog, sehingga memudahkan untuk menginformasikan kepada calon pembeli kami kedepannya,”pungkas Surya.