BRN | Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) hadir memastikan pasokan dan penyaluran energi pasca Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Kepala BPH Migas Erika Retnowati selaku Ketua Posko Nasional sektor ESDM didampingi Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman melakukan pemantauan lapangan di Pelabuhan Penyeberangan Lembar, PLN UPT Mataram, dan Depot LPG Lombok, di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis dan Jumat (4-5/1/2024).
“Selaku Ketua Posko Nataru 2023/2024, kami ingin memastikan ketersediaan pasokan BBM, LPG, dan listrik di Lombok, terutama mengantisipasi puncak arus balik kedua yang diperkirakan sekitar tanggal 7 dan 8 Januari 2024,” papar Erika disela-sela kunjungan ke Pelabuhan Penyeberangan Lembar yang dikelola ASDP Indonesia Ferry, Kamis (4/1/2024).
Berdasarkan hasil pemantauan di Pelabuhan Penyeberangan Lembar, ketersediaan dan pendistribusian BBM lancar dan aman. “Kami menyaksikan sendiri bagaimana proses pengisian BBM di salah satu kapal berjalan dengan baik, tanpa ada kendala,” ujarnya.
Selain memantau Pelabuhan Lembar, BPH Migas juga mengunjungi PLN UPT Lombok dan mengharapkan agar kondisi kelistrikan di Lombok dalam kondisi normal. Saat ini kelistrikan di Lombok dalam kondisi siaga dan sempat mengalami defisit meski hanya sebentar.
“Kita berdiskusi kesiapan kelistrikan di Lombok karena beberapa hari ini ada terjadi defisit, sehingga sempat ada pemadaman tapi itu hanya sebentar. Sekarang kondisinya sudah membaik dan kembali siaga. Kita ingin saat masa libur Ramadhan dan Idul Fitri kondisinya sudah kembali normal,” papar Erika.
Dalam kesempatan ini, Erika juga memberikan semangat pada pegawai yang tetap bertugas selama periode Nataru ini. “Tetap semangat teman-teman yang bertugas di Lombok. Semoga semuanya berjalan lancar sesuai harapan,” tutupnya.
Harapan yang sama juga disampaikan Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman saat mengunjungi Pelabuhan Penyeberangan Lembar.
Pelabuhan Penyeberangan Lembar diharapkan terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, termasuk tidak boleh ada kekurangan pasokan BBM.
“Semuanya diharapkan berjalan lancar. Di lapangan, kami melihat kapal mengisi BBM dengan baik, sesuai SOP,” kata Saleh.
Sementara itu mengenai pasokan kelistrikan di Lombok, lanjut Saleh, masih perlu diperkuat. Apalagi menjelang masa Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI), kondisi pasokan harus dalam keadaan aman.
“Kami telah mendapatkan penjelasan komprehensif dari PLN dan mendukung upaya-upaya mengatasi defisit di Lombok. Diharapkan sebelum RAFI semuanya bisa diatasi dan kondisi aman,” pungkasnya.
Senada, Direktur Teknik dan Lingkungan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Mohamad Priharto Dwinugroho meminta agar PLN melakukan pemetaan pembangkit-pembangkit listrik di Lombok agar tidak terjadi defisit. Apalagi mengingat Lombok menjadi salah tujuan wisata utama, terlebih adanya Sirkuit Mandalika.
“Harus dilakukan mapping agar tidak terjadi defisit. Kalau ada kendala, silakan dilaporkan ke Kementerian ESDM. Kebutuhan listrik meningkat terutama di bulan November dan Desember. Apalagi sebentar lagi libur RAFI, juga kalau ada event di Sirkuit Mandalika, kebutuhan pasti meningkat,” ujarnya.
Sementara, Manager Usaha ASDP Pelabuhan Lembar Muhariani Eka Rosi menyampaikan, selama masa Nataru 2023/2024, jumlah penumpang di Pelabuhan Penyeberangan Lembar mengalami kenaikan 25% dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan volume kendaraan kecil mencapai 14%. “Alhamdulillah, jumlah penumpang meningkat dibandingkan tahun lalu dan tidak terjadi kekurangan pasokan BBM,” katanya.
*Pemantauan Kesiapan LPG*
Pada Jumat (5/1/2024), Kepala BPH Migas Erika Retnowati dan Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman memantau kesiapan ketersediaan dan pendistribusian LPG di wilayah Lombok dan sekitarnya.
Dalam periode Nataru tahun ini, konsumsi LPG PSO di Lombok terpantau mengalami penurunan. Sebaliknya, penjualan LPG Non PSO mengalami peningkatan, mengingat padatnya wisatawan yang berkunjung ke Lombok pada hari libur Nataru berdampak pada peningkatan okupansi hotel serta wisata kuliner.
“Kami juga memastikan bahwa LPG tersedia dengan baik saat masa libur Nataru untuk mendukung kegiatan masyarakat di Lombok,” ujar Erika.
Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman mendorong percepatan pembangunan Depot LPG di wilayah Bima. Saat ini, di Depot LPG Lombok menyalurkan LPG hingga daerah Sumbawa dan Bima dengan jarak tempuh penyaluran ke Bima mencapai 18 jam.
Pembangunan Depot LPG di Bima oleh PT Pertamina Patra Niaga sekarang ini memasuki tahap commissioning.
“Tentunya agar suplai LPG ke daerah paling jauh dapat terus berjalan dan tidak mengalami keterlambatan, kita terus kejar percepatan pembangunan depot LPG, khususnya yang ada di wilayah Bima,” ungkap Saleh.
Dalam kegiatan ini, turut mendampingi Sales Area Manager PT Pertamina Patra Niaga Retail Nusa Tenggara Barat Agung Kaharesa Wijaya dan Sales Branch Manager PT Pertamina Patra Niaga Area Lombok Adamilyara Aqil. *(LI)