BRN, Pontianak, TNI AL- Lantamal XII- Bertempat di gedung Malahayati Satrol Lantamal XII, Lembaga Ketahanan Nasional RI menggelar Focus Group Discussion ke 2 terkait kejahatan transnasional di Kalimantan Barat yang dihadiri langsung Deputi Pengkajian Strategik Lemhanas RI, Prof. Dr. Ir. Reni M M.P dan Komandan Lantamal XII Laksamana Pertama TNI Avianto Rooswirawan, S.E., M.Si., M.Tr. Opsla beserta pejabat utama Lemhanas RI. Jl. Kom Yos Sudarso No.1 Pontianak Kalimantan Barat, Rabu (05/06/2024).
Dalam sambutannya Danlantamal XII menyampaikan Focus Group Discussion merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang pandangan dan pengalaman terkait suatu topik tertentu, dimana tema yang diambil dalam FGD saat ini adalah strategi pemberantasan kejahatan transnasional terorganisir.
FGD tidak hanya menjadi alat penting dalam pengumpulan data, tetapi juga sebagai elemen integral guna menggali pemahaman mendalam terkait berbagai aspek keilmuan selain itu kejahatan transnasional terorganisir merupakan tantangan kompleks yang dihadapi banyak negara, termasuk Indonesia.
Luasnya wilayah perbatasan Indonesia yang berbatasan langsung dengan sepuluh negara tetangga, menambah kompleksitas dalam mengawasi dan menanggulangi kejahatan ini dan kejahatan transnasional terorganisir tidak hanya mengancam keamanan nasional tetapi juga secara langsung sangat merugikan masyarakat.
Sedangkan Sambutan Plt. Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI Eko Margiyono yang dibacakan Deputi Pengkajian Strategik Lemhanas RI Prof. Dr. Ir. Reni M M.P sekaligus membuka forum diskusi ini menyampaikan kejahatan transnasional yang terorganisir merupakan ancaman serius dengan perbatasan yang semakin terbuka dan teknologi yang semakin canggih, kejahatan seperti perdagangan manusia perdagangan narkotika dan penyelundupan senjata telah menjadi terorganisir dan sulit diatasi.
Pontianak memiliki kemudahan akses bagi pelaku kejahatan transnasional untuk melintas batas negara. Selain itu keberadaan pelabuhan internasional yang sibuk di Pontianak membuka peluang bagi penyelundupan barang ilegal dan perdagangan manusia.
Dalam kesempatan FGD kali ini diharapkan dapat menghasilkan masukan yang tepat dan dapat digunakan sebagai bahan kajian guna merumuskan rekomendasi yang akurat yang akan Lemhannas berikan kepada Presiden Republik Indonesia terkait dengan strategi pemberantasan kejahatan transnasional yang terorganisir.
Turut hadir pejabat Lemhanas RI, Kadisops Lanud Supadio, Kabinda Provinsi Kalbar, Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalbar, Kakesbangpol Provinsi Kalbar,Dosen Fakultas Hukum Universitas Tanjung Pura, Wadan Lantamal XII, Para Asisten Danlantamal XII.
(Dispen Lantamal XII/LI).