
JAKARTA | BRN – Dalam menghadapi Dinamika Global dan Spiritual yang kian komplek, perlu adanya lebih dalam lagi pendalaman agama guna meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan.
Umat Islam perlu lebih lagi mempertebal keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT dalam menghadapi kemajuan zaman. Selain melalui firman, umat juga mendapat petunjuk melalui Mubasyirat (mimpi) umat, apalagi jika mengenai akhir Zaman. Mimpi bisa menjadi cahaya petunjuk dalam menghadapi krisis masa depan bangsa dan dunia.
Hal inilah yang menjadi pembahasan dalam acara Dialog Internasional dengan tema “Bedah Mimpi (Mubasyirat) Umat Di Akhir Zaman” dan sub tema “Petunjuk Menghadapi Krisis Masa Depan Bangsa dan Dunia”
Acara berlangsung pada hari Kamis (01/05/2025), dimulai pukul 10.00 WIB, di adakan di Aula Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Jalan Mohammad Kahfi 1 Nomor 22 15/01 Cipedak Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Acara terselenggara atas prakarsa dari Majelis Gerakan Akhir Zaman (GAZA) di bawah kepemimpinan Drs. Raden Diki Candra Purnama M.M.
Ahmad Abdul Kohar sebagai ketua panitia acara Dialog Internasional mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT dan semua pihak yang telah mendukung acara tersebut. “Kami berterima kasih atas dukungan untuk acara ini, terimakasih kepada semua narasumber yang telah mau mengisi materi dalam acara Dialog Internasional ini. Melalui forum ini kita ingin memahami arti mimpi umat dan merumuskan langkah bijak untuk menjaga keimanan umat. Perlu ada kerendahan hati spiritual dan kajian ilmiah yang dapat menambahkan keimanan kita dalam menghadapi akhir Zaman, ” pungkas nya.
Dalam acara dialog Internasional interaktif tersebut dipandu oleh moderator Dr. K.H. Imam Addaruqutni, M.A. (Wakil Ketum Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Acara Dialog dimulai dengan paparan dari KH. Wahfiudin Sakam Bahrum, S.E., M.B.A. (Ekonom, Cendekiawan Muslim, Master Trainner).Dirinya menjelaskan sejarah peradaban manusia yang ada korelasinya mengenai Mubasyirat. “Dunia Tarekat diperlukan dalam perjalanan sejarah peradaban manusia. Dakwah yang dikaitkan dengan Mubasyirat, demografi dan Geopolitik, menjadi objek yang menimbulkan sistem Ajaran dan Keyakinan. Islam tidak bisa dipisahkan dengan Mubasyirat dan Geopolitik. Dalam surat Ar Rum menerangkan bahwa peristiwa geopolitik akan bersentuhan dengan umat Islam dan Allah menjanjikan kemenangan bagi umat Islam. Kajian dalam surat Al-Quraisy menerangkan adanya agreement Tuhan dan umatnya mengenai pewahyuan, yang bisa melalui mimpi-mimpi, ” pungkasnya.
Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siroj, M.A. sebagai narasumber memaparkan materinya mengenai Mubasyirat. “Dimensi manusia diberi 3 kekuatan, yaitu kecerdasan, nafsu, hidayah. Manusia harus dapat mengelola dirinya dari sumber kekuatan yang dimiliki nya. Mimpi dalam ajaran agama Islam menerangkan mimpi sebagai bunga tidur, mimpi sebagai gambaran cita-cita. Semua mahluk ciptaan Tuhan adalah roh universal. Masa depan dunia sudah ada di Al Quran. Melalui acara ini, kita bisa lebih bijaksana lagi dalam melihat tanda zaman dan kebenaran yang didapat dari tafsiran mimpi (Mubasyirat) dari umat yang telah dipilih dan diberikan oleh Allah SWT,” pungkas nya. (Ril/).