June 13, 2025

JAKARTA | BRN –  Lebih dari 243 ribu orang atau 72 persen dari pengangguran di Jakarta tahun lalu merupakan kaum muda berusia 15-29 tahun (BPS, 2025). Peningkatan kapasitas lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan (TVET) dapat membantu mengurangi jumlah pengangguran tersebut, karena TVET sering menjadi gerbang awal bagi kaum muda untuk mengakses pasar kerja, terutama di bidang teknologi informasi, sains, teknik, dan matematika (IT/STEM).

Berangkat dari konteks ini, Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) dan JPMorganChase meluncurkan Tech Muda 3.0 pada Kamis (22 Mei 2025). Program ini akan berlangsung hingga Desember 2026 untuk meningkatkan kapasitas 7 Lembaga TVET dan 70 staf TVET di wilayah Jakarta (Jakarta, Bogor, dan Tangerang) melalui pelatihan di bidang kerja yang sedang banyak diminati, seperti pemrograman web dan pemasaran digital.

“Kami menemukan bahwa dukungan kerja bagi kaum muda tidak harus selalu dilakukan terhadap partisipan secara langsung, melainkan juga melalui lembaga pelatihan kerja. Program ‘Tech Muda’ yang ketiga ini berangkat dari pembelajaran atas kedua program Tech Muda sebelumnya, yang telah melatih 658 kaum muda dan (mendukung) 426 kaum muda mendapatkan pekerjaan paruh atau penuh waktu. Kami berbangga dapat melanjutkan kerjasama dengan JPMorganChase dalam inisiatif ini,” ujar Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Plan Indonesia pada peluncuran Tech Muda 3.0.

“JPMorganChase bangga telah bermitra Plan Indonesia selama hampir satu dekade (sekarang) dan kami senang karena Tech Muda 3.0 terus berfokus pada pembentukan kapasitas lembaga TVET, sebagai cara untuk mengukur dampak program dan demi mendukung lebih banyak kaum muda,” sebut Gioshia Ralie, Senior Country Officer J.P. Morgan Indonesia. “JPMorganChase percaya bahwa semua orang berhak atas akses yang setara teradap peluang (kerja). Kami juga yakin bahwa tenaga kerja yang beragam tidak hanya akan menguntungkan industri, namun juga masyarakat secara luas. Kami berkomitmen dalam memajukan pengembangan keterampilan bagi perempuan dan kaum muda di Indonesia, juga untuk mendorong pertembuhan ekonomi yang lebih inklusif.”

 

Diskusi Panel Tech Muda 3.0 dok Yayasan Plan International Indonesia

Melalui program Tech Muda 3.0, lembaga-lembaga TVET akan mengimplementasikan kurikulum terbaru yang sesuai dengan kebutuhan industri secara mandiri. Program ini juga akan menciptakan pembelajaran yang inklusif, dengan target meningkatkan jumlah kaum muda perempuan yang bekerja di sektor IT/STEM sebanyak 30 persen. Tech Muda 3.0 juga akan mendukung lembaga TVET memperkuat kerjasamanya dengan sektor swasta, demi meningkatkan penyerapan kerja bagi lulusan (program). Praktik baik dari Tech Muda 3.0 kemudian dirangkum menjadi buku panduan yang bisa digunakan oleh lembaga TVET lainnya dalam mengembangkan kapasitas mereka.

Program sebelumnya, Tech Muda II, memberikan dampak positif yang bertahan dalam kehidupan peserta. Tasyah, seorang peserta pelatihan pemrograman web, mengatakan bahwa Tech Muda II berperan penting dalam kariernya. Ia juga merasa bahwa Tech Muda II membekalinya dengan keterampilan teknis, juga soft skill yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja digital. Melalui bantuan penempatan kerja Tech Muda II, Tasyah memperoleh magang di bagian media sosial pada sebuah perusahaan berita besar di Indonesia, yang kemudian dilanjutkan dengan penempatan penuh waktu. “Dukungan yang saya peroleh dari Tech Muda II tidak berhenti di situ. Bahkan, saat saya memperoleh pekerjaan, para mentor terus memberi saya dukungan mental untuk bertahan di tempat kerja,” ujar Tasyah. (Ril/).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *