JAKARTA | BRN – Perhatian besar sebagian warga Jakarta Barat khususnya Kelurahan Glodok Kecamatan Tamansari beberapa pekan terakhir ini ditujukan kepada “korban” proyek Puskesmas di kawasan Kebon Torong dimana lahan lapangan terbuka tempat beraktifitas warga disana menjadi hilang bilamana Gubernur Pramono Anung tidak segera mengambil langkah evaluasi dengan menghentikan proyek tersebut.
Bukan saja karena proyek tersebut diduga tidak melalui feasibility study yang komprehensif tetapi juga menjadi sangat janggal ketika kebutuhan Ruang Terbuka Publik atau Warga semakin dibutuhkan sesuai kebutuhan populasi warga pengguna malah ditiadakan atau dihilangkan oleh proyek yang semestinya dapat dibangun dilokasi lain yang jauh lebih memadai dan layak.

Sebagaimana diketahui bahwa setelah protes keberatan warga berlangsung masif pasca demo dilokasi dimana berbagai media sosial dan utama menyiarkan kasus ini hingga perlawanan Hukum melalui PTUN pun dilakukan warga, namun para pihak terkait dan mungkin lebih tepat para oknum dibalik proyek ini semakin terasa dalam menghalangi berbagai upaya warga meminta dikembalikannya lahan terbuka tersebut sesuai fungsinya semula.
Berbagai kejanggalan mulai dari cara penunjukan lahan, penyampaian ke warga terdampak, proses eksekusi pengerjaan perusakan lahan hingga kontraktor yang ditunjuk dan lainnya semakin menunjukan ketidak layakan dan minimnya tranparansi antara Dinas terkait juga anggota Dewan yang mewakili warga menjadikan proyek Kebon Torong ini terkesan misterius dan karenanya warga telah meminta dengan sangat agar Gubernur Pramono Anung segera menghentikan dan mengembalikan fungsi lahannya seperti sediakala bahkan bila mungkin dioptimalisasi fungsi RPTRAnya…
**Adian Radiatus