TNI Angkatan Laut (Aceh Utara)
Prajurit Korps Marinir TNI AL yang tergabung dalam Satgas Penanggulangan Bencana Alam (Gulbencal) terus melaksanakan tugas kemanusiaan di wilayah Aceh Utara. Pada Selasa, 09 Desember 2025, Satgas melaksanakan pergeseran pasukan dan material menuju Desa Cot Layah, Kecamatan Baktiyah Barat, serta Desa Bidari, Kecamatan Langkahan, untuk memperkuat penanganan pascabencana banjir dan longsor yang melanda di beberapa titik wilayah.
Setibanya di Desa Cot Layah, para Prajurit Petarung Marinir langsung menyusuri rumah-rumah warga yang terdampak. Dengan metode door to door, tenaga kesehatan Marinir memberikan pelayanan medis kepada masyarakat yang mengalami luka, trauma, maupun gangguan kesehatan akibat bencana. Selain itu, prajurit Marinir juga membantu membersihkan rumah dan lingkungan dari lumpur serta puing-puing, demi mempercepat pemulihan aktivitas warga.
Di lokasi pengungsian, prajurit Marinir memberikan perhatian khusus kepada anak-anak, lansia, dan ibu-ibu yang memerlukan penanganan medis lanjutan. Pelayanan kesehatan dilakukan sepanjang hari, mulai dari pemeriksaan umum, pembagian obat-obatan, hingga tindakan medis ringan. Kehadiran prajurit di tengah masyarakat menjadi penguatan moral bagi warga yang masih berupaya bangkit dari dampak bencana.
Usai melaksanakan tugas di Cot Layah, Satgas Gulbencal kembali bergerak menuju Desa Bidari, Kecamatan Langkahan. Di lokasi ini, prajurit melanjutkan aksi kemanusiaan dengan membuka pos pelayanan kesehatan di Desa Kuala Keureutoe. Penanganan kesehatan dilakukan secara cepat, responsif, dan menyentuh langsung kebutuhan warga.
Dengan semangat pengabdian tanpa pamrih, prajurit Korps Marinir TNI AL terus menunjukkan komitmennya untuk berada di garis terdepan dalam penanggulangan bencana. Meski sejumlah personel juga mengalami dampak bencana, hal tersebut tidak mengurangi tekad mereka untuk mengutamakan keselamatan dan kebutuhan masyarakat. Melalui kerja nyata, Satgas Gulbencal membuktikan bahwa Marinir selalu hadir untuk rakyat, kapan pun dan di mana pun dibutuhkan.
(Yuli)
