BRN | Jakarta – Dari produknya sendiri kita sudah dua tahun, dan Alhamdulilah diterima masyarakat dengan baik. Unggulannya produk kita dengan produk yang lain atau yang kompetitor beberapa sudah ada jam tangan seperti ini. Kalau kita lebih custom wish jadi pilihan warna nya sangat beragam, bermacam, dan setiap customer itu diperbolehkan untuk memilih strep nya sendiri. Biasanya kita beli jam tangan itu sudah satu set, jam tangan dan strepnya. Kalau kami di MaJa ini setiap customer bisa memilih strepnya sendiri yang tersedia dan kita warnanya sangat beragam dari bahan canvas dan juga strep kulit,” ungkap Justisia Dewi Founder & Ceo MaJa di Seminar Nasional Dharma Wanita Persatuan, The Tribrata Darmaawangsa, Jakarta Kamis 16/11/23.
Lebih lanjut Justisia Dewi mengatakan, Jam tangan merk MaJa ini ada untuk cewe dan cowo. Harga mulai dari Rp 639.000 sampai Rp 1.000.000. Saat ini kita sedang membuat produk jam tangan dari bahan limbah sumpit. Rencananya akan keluar sekitar awal tahun januari 2024,” terang Justisia Dewi.
Untuk pemasarannya sendiri produk kita sudah diperoleh secara online atau offline, kalau online bisa di tokopedia, shopee, bli bli, dan lain-lain. Sedangkan offline kita sudah ada store nya di Gramedia Gandaria City Mall,” ujar Justisia Dewi.
Untuk Desainer kita orang Bandung, bahan dari kayu jati, sono keling, mappel, dan mahoni. Selama Seminar Nasional Dharma Wanita Persatuan ini yang dari harga Rp 600.000 jadi Rp 500.000. Mesin kita dari negara Jepang,” kata Justisia Dewi.
MaJa itu diambil dari kata Majapahit, Majapahit itu salah satu Kerajaan terbesar di Asia dan harapannya MaJa juga bisa sukses seperti Majapahit. Brand yang disukai dan dicintai masyarakat Indonesia. Harapannya dari Seminar Nasional Dharma Wanita Persatuan, Untuk ibu-ibu Dharma Wanita yang memang berasal dari seluruh Indonesia bisa hadir kesini, mampir melihat salah satu koleksiku ini yaitu dari jam tangan Majawatch,” pungkas Justisia Dewi Penuh Semangat. *(LI)
