
Jakarta – Kepolisian Sektor Cakung menunjukkan wajah humanisnya dengan turut serta memonitor dan mendukung program pembagian makanan bergizi gratis kepada ribuan pelajar di wilayah Kelurahan Penggilingan dan Pulo Gebang, Jakarta Timur.
Kegiatan ini menyasar belasan sekolah dari tingkat PAUD hingga SMA dan SLB, sebagai bentuk nyata kehadiran negara dalam memastikan tumbuh kembang anak bangsa berlangsung dengan sehat dan sejahtera.
Sebanyak 3.235 porsi makanan disalurkan secara bertahap sejak pagi hingga siang hari. Proses distribusi berjalan tertib dan penuh semangat kebersamaan.
Anak-anak tampak antusias menerima makanan yang bukan hanya bergizi, tetapi juga menjadi simbol perhatian dari berbagai pihak, termasuk kepolisian.
Kapolsek Cakung, Kompol Widodo Saputro, melalui Bhabinkamtibmas Kelurahan Penggilingan, Aiptu Sarjono, turun langsung ke lapangan untuk memastikan kegiatan berjalan aman, lancar, dan tepat sasaran.
Dalam keterangannya, Kapolsek menegaskan komitmen Polri untuk selalu hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam konteks keamanan, tetapi juga dalam upaya kemanusiaan dan pembangunan sosial.
“Anak-anak adalah masa depan bangsa. Tugas kami bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga memastikan generasi muda tumbuh sehat, cerdas, dan bahagia. Kami mendukung penuh program-program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat,”ujar Kompol Widodo Saputro.
Lebih lanjut, Kapolsek Cakung juga menghimbau masyarakat untuk terus menjaga kondusifitas lingkungan dan memperkuat sinergi antara orang tua, sekolah, dan aparat keamanan.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan. Awasi anak-anak kita dari potensi kenakalan remaja, bahaya narkoba, dan perundungan di sekolah. Bila ada hal-hal mencurigakan, jangan ragu untuk melapor ke Bhabinkamtibmas setempat,”imbuhnya.
Kegiatan pembagian makanan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan bentuk kepedulian yang mampu menumbuhkan kepercayaan dan kedekatan antara aparat dan warga. Kepolisian ingin menunjukkan bahwa menjaga anak-anak Indonesia bukan hanya tugas keluarga dan guru, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama.
(Yuli)