
JAKARTA | BRN – Minggu (19/10/2025). Ada filosofi yang mengatakan, “rintangan seorang pemimpin besar bukan penderitaan rakyatnya, tetapi keserakahan lawan politiknya”, dan tampaknya dalam masa setahun kepemimpinan Presiden Prabowo sangat terasa kebenarannya dimana ditengah upaya besar mensejahterakan rakyat lewat kebijakan-kebijakan ekonomi yang semakin terlihat pasca diangkatnya Purbaya menggantikan Sri Mulyani serta resuffle kabinet dan terutama ditanganinya para pelaku koruptor secara signifikan dimana ribuan triliun diselamatkan dari tangan-tangan penghianat negeri ini.
Tentu saja semua itu bukan tanpa risiko yang nyaris melahirkan tindakan makar melalui penunggangan aksi demo mahasiswa kepada DPR dipenghujung Agustus lalu. Sebuah bayangan konspirasi yang mengerikan campuran para oportunis didalam pemerintahan dan penghianat diluarnya. Dapat dikatakan lolos dari jebakan konspirasi, bahkan ketika tidak ada sedikitpun reaksi terkejut dari mantan presiden Joko Widodo yang biasanya paling rajin berkomentar.
Namun hikmah dari peristiwa itu adalah munculnya kesadaran dari mereka yang ingin “mengail di air keruh” dengan cepatnya “mencuci tangan” lewat berbagai pernyataan mendukung kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto seakan tiada pernah berbalik sesaat. Sementara para pendukung loyalis Prabowo semakin menyadari bahwa ancaman terhadap kekuasaan Presiden bukan hal yang mustahil.
Bagaimanapun kewaspadaan sangat perlu dijaga, karena watak jahat manusia sekecil apapun akan mampu mencari celahnya dan itu bisa datang dari manapun bahkan dari yang paling tidak mungkin, meskipun jaringan-jaringan sudah terdeteksi melibatkan “invisible shadow hand” berbasis keserakahan berkuasa dari pihak-pihak penguasa terdahulu.
Kini kelompok anti Prabowo saat ini mungkin meredupkan diri tapi jelas tidak mengunci apalagi mematikan niat merebut kembali kekalahan pahitnya , apalagi dengan semakin besarnya peranan Indonesia oleh Presiden Prabowo dalam kancah perpolitikan internasional, termasuk penyelesaian damai di Timur Tengah terkhusus Palestina.
Maka fokus dan waspada pada setiap langkah kebijakan kedepan haruslah menjadi pedoman bagi seluruh tim pembela rakyat dibelakang Prabowo khususnya ekonomi, hukum dan politik yang terus menjadi pola penyerangan untuk mengacaukan dan menjatuhkan legitimasi kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dimana seakan tiada angin tiada hujan, musuh bermunculan di setahun pemerintahan Presiden Prabowo ini. (**).
**Adian Radiatus