BRN | Jakarta – The Jakarta International Handicraft Trade Fair atau dikenal Inacraft kembali hadir untuk kedua kalinya di Tahun 2022, pada tanggal 26-30 Oktober 2022 di Main Lobby, Plenary & Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC) Senayan Jakarta.
Diikuti 370 peserta yang terdiri dari 90 persen diisi peserta individu anggota ASEPHI dan 10 persen peserta UMKM binaan dinas/Kementerian/BUMN, serta merchant store untuk masing-masing kegiatan online.
Melalui pameran tersebut, Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) berharap mampu mendorong ekspor lebih banyak di bulan Oktober.
Tema yang di ambil pada pameran ini,”From Smart Village to Global Market”, Inacraft Pada bulan Oktober ini dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.
Salah satu booth yang ikut meramaikan pameran Inacraft On October ini adalah meandsiscaofficial (M&S).
Fransisca Anandani, Founder meandsiscaofficial ditemui media menceritakan tentang awal mula usaha yang dirikannya ditahun 2018 tersebut. Menurut Sisca panggilan akrab dari Fransisca, awal mula nama dari usaha ini adalah Mara Dan Sisca, karena dijalankan bersama teman-temannya Mara, namun seiring berjalannya waktu sejak Mara sibuk mengurus anak, Mara mulai mulai diri. Sehingga Sisca mulai menjalankan usaha ini sendiri. Dan berganti nama menjadi “meandsisca”.yang dikenal dengan meandsiscaofficial.
“Produk saya ini lebih fokus ke sustainable fashion, kami berusaha untuk tidak menggunakan lingkungan, metode yang kita pakai founding dengan memakai daun daun dari Alam, “ucapnya, Jum’at (28/10).
Lebih lanjut.Sambung Sisca. Daun daun yang kami gunakan pun diseleksi dan dipilih semaksimal mungkin sampai ada yang luntur, jadi tidak semua daun bisa dipakai,. Daun daun yang di pakai seperti daun kelor, dsbnya, ” tulisnya.
Sisca menjelaskan bahwa counter nya ada di beberapa lokasi, seperti di Mall Kelapa Gading, Alam Sutra, beberapa Hotel di Bandung, Solo, Bali, dan beberapa tempat lainnya di Yogyakarta.
Dari awal Saya suka tentang sustainable dan green dan dengan warna ini menjadi baju yang berkualitas. Bahan bahan yang kami pakai adalah rayon dari benang halus dan juga sutera.
Adapun barang-barang yang kami jual disini berkisar dari harga 300 ribu hingga 1,5 juta. Dimana untuk proses pembuatan bahan kain ini, butuh waktu kurang lebih satu minggu hingga dua minggu termasuk proses menjahitnya bahkan lebih jika ada kendala dalam kesalahan prosesnya.
Ketika ditanya tentang jumlah karyawan yang membantunya dalam proses pengerjaan ini. Sisca mengatakan dirinya memberdayakan ibu rumah tangga dari lingkungan sekitarnya.
“Saya berdayakan ibu ibu rumah tangga untuk membantu mukul mukul gitu, untuk proses pencetakannya, kurang lebih ada sekitar sepuluh orang,” tuturnya.
Sisca menambahkan.semua proses pembuatan produk ini menggunakan bahan alami tanpa bahan kimia yang dapat dari tumbuh-tumbuhan, dari klorofil dari kebenaran, sehingga menghasilkan warna yang benar-benar alami dan semua prosesnya tanpa mesin dan menggunakan tenaga manusia karena dengan cara memukul mukul sehingg tercipta profil kain sesuai warna daun yang dipakai.
Sisca menjelaskan bahwa keunggulan dari produk ini adalah bertahan hingga saat ini, pertama dirinya tetap konsisten dengan jaminannya adalah jaminan bahwa pelanggan tetap setia terhadapnya, begitu juga menerima bahan daur ulang yang telah lama dipakai dan warna nya memudar. Ditempatnya bisa di proses ulang sehingga kembali ke warna semula.
Sisca mengatakan saya lebih suka produk yang saya sukai orang dan saya lebih suka produk saya dikritik orang, dan saya berharap kedepannya orang lebih mengenal dan lebih mengenal produk, “tutup Sisca dengan senyum penuh kehangatan. *(LI)