October 28, 2024

BRN | Kepulauan Anambas – Sejumlah massa terdiri dari keluarga ABK Kapal KM. Bahari dan Aliansi Peduli Masyarakat Nelayan Maritim (Apel Malam) Anambas mendatangi Mako Lanal Tarempa melakukan aksi unjuk rasa buntut dari ditangkapnya KM. Bahari oleh Lanal Tarempa karena pada saat berlayar tidak dilengkapi dengan dokumen sebagaimana mestinya, selain itu ABK kapal adalah merupakan warga Kabupaten Kepulauan Anambas, Senin (01/11/2022).

Pada tanggal 01 November 2022 pukul 06.35 WIB, Tim Intelijen Lanal Tarempa memberikan Informasi bahwa pada hari ini Selasa 01 November 2022, termonitor rencana pergerakan massa ke Mako Lanal Tarempa dengan jumlah lebih kurang 50 orang yang tergabung dalam Aliansi Peduli Masyarakat Nelayan Maritim (Apel Malam) Anambas, dipimpin oleh Sdr. Abidin Sentosa, mereka akan berunjuk rasa dan melakukan orasi dengan tuntutan pembebasan para ABK KM. Bahari yang telah ditahan oleh Lanal Tarempa beberapa waktu lalu.

Atas informasi tersebut, Danlanal Tarempa Letkol Laut (P) Yovan Ardhianto Yusuf, S.E., M.Tr.Opsla., memerintahkan kepada Perwira Jaga untuk mensiagakan Pasukan Penindakan Huru Hara (Dakhura) yang dimiliki Lanal Tarempa.

Tidak lama kemudian, massa yang tergabung dalam Aliansi Peduli Masyarakat Nelayan Maritim Anambas dan keluarga ABK KM. Bahari tiba di depan Mako Lanal Tarempa dengan membawa spanduk dan berorasi menuntut pembebasan ABK KM. Bahari.

Satu Pleton Tim Dakhura Lanal Tarempa lengkap dengan peralatannya, yang sebelumnya sudah disiagakan di halaman Mako Lanal Tarempa, langsung menahan aksi massa tersebut.

Para Pengunjuk rasa sudah mulai bertindak anarkis, Sdr. Abidin Sentosa sebagai pimpinan massa dan beberapa orang perwakilan demonstran diminta oleh pihak Lanal Tarempa untuk bermusyawarah atau melakukan mediasi. Saat dilaksanakan mediasi, perwakilan demonstran tetap bersikeras untuk membebaskan para ABK KM. Bahari tanpa melalui proses hukum, walaupun dari pihak Lanal sudah berupaya menjelaskan bahwa akan terlebih dahulu melaksanakan proses hukum yang berlaku.

Proses mediasi tidak berlangsung dengan baik atau gagal, mengetahui hasil mediasi gagal, para pengunjuk rasa semakin emosi dan melakukan tindakan anarkis, sehingga Tim Dakhura melakukan penghalauan dan akhirnya massa membubarkan diri.

Hal tersebut merupakan bagian dari skenario dalam pelaksanaan latihan Penindakan Huru Hara (Dakhura) yang dilaksanakan oleh Personel Lanal Tarempa.

Komandan Lanal Tarempa, Letkol Laut (P) Yovan Ardhianto Yusuf, S.E., M.Tr. Opsla , mengatakan “Latihan Dakhura ini rutin kami laksanakan, dengan adanya latihan seperti ini, saya bisa melihat kesiapan prajurit saya dalam menghadapi segala ancaman, tidak hanya menghadapi ancaman dari musuh tetapi juga menghadapi masyarakat yang notabene harus kita lindungi dan ayomi, sehingga dengan demikian kemampuan secara individu dan Tim Personel Lanal Tarempa tetap terjaga dan terasah serta tidak salah dalam bertindak di lapangan”.

“Perlu diketahui, kegiatan ini adalah semata-mata latihan, tidak ada maksud untuk menyinggung pihak lain, apalagi masyarakat Anambas, karena saya tau betul bahwa masyarakat Anambas adalah masyarakat yang sadar dan taat hukum, jadi hal demikian kecil kemungkinan terjadi di Anambas, namun kami selaku salah satu aparat penegak hukum tertentu di laut, sudah menjadi kewajiban bagi kami untuk berlatih demi menjaga profesionalisme prajurit kami, terima kasih saya ucapkan kepada seluruh personel dan warga yang telah berpartisipasi mensukseskan latihan ini” tutup Danlanal Tarempa.

Antusias dan semangat baik personel maupun beberapa warga yang terlibat dalam latihan, sangat tampak dari aksi-aksi yang mereka tampilkan, namun tetap sesuai skenario dan mengutamakan keselamatan.

(Pen Lanal Tarempa/LI)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *