BRN | Jakarta – Rabu 28 Desember 2022 pengacara Razman Arif Nasution menggelar pers konferensi dihotel Golden Boutique Jakarta. Mantan Rektor ditahun 2016 – 2022 Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Dr.Musni Umar memberikan penjelasan dalam wawancaranya dengan jurnalis Christy, “Razman itu tercatat sebagai mahasiswa di UIB Jakarta, mengikuti perkuliahan akademi hingga lulus. Jadi tidak benar klo ijasah Razman itu palsu.”
“Ketika seseorang mengatakan bahwa ijasah Razman palsu adalah fitnah belaka.
Saya juga seorang sosiolog dan aktifis, ketika jadi rektor UIC kampus ini sangat memprihatinkan. Minim mahasiswanya, uang ga ada, carut marut perkuliahan terjadi saat itu. Karena saya aktifis sehingga mengenal publik figur Yusuf Kalla untuk bisa hadir di kampus UIC.”
“Konflik sudah lama terjadi pelindung kampus UIC yaitu Yayasan Pembina Pendidikan Ibnu Chaldun (YPPIC) & Yayasan Pembina Universitas Chaldun (YPUIC) hingga sekarang. Sehingga efek dari konflik tersebut, tenggelamkan UIC.
Karena jaringan aktifis saya UIC bisa maju seperti sekarang.” Demikian menutup wawancaranya.
Ditambahkan lagi oleh Erni Bajau yg seorang dosen juga menjadi Kabiro Yayasan yang menaungi kampus UIC, “Razman itu sebagai mahasiswa hanya tidak tercatat didalam sistem pangkalan data online dengan ratusan bahkan ribuan mahasiswa lainnya bahkan disemua kampus-kampus demikian adanya. Karena sistem tersebut baru dilaksanakan pemerintah pada tahun 2014. Intinya Razman menyelenggarakan akademi sebagai mahasiswa.”
“Saya sebelumnya sejak tahun 2015 dosen juga di Universitas Halu Oleo, kemudian mendapat beasiswa lanjut ke Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kemudian jadi dosen di UIC. Sebelumnya pernah jadi Kepala Biro Administrasi Akademik & Kemahasiswaan (BAAK) UIC. Dan pernah sebagai kepala perpustakaan kampus UIC. Saya yang paling kritis melihat mahasiswa daftar kuliah tapi tidak menyelenggarakan akademiknya.
Saya bingung saat itu, tiba-tiba baru masuk terus mau ikut UAS. Belum lagi tindakan mahasiswa yang belum mencapai syarat 147 SKS sudah minta nilai kelulusan. Ketika saya cek secara online, banyak sekali yang belum mencapai 147 SKS.”
Sementara kalau mau diakreditasi institusinya ya harus melaksanakan perkuliahan dengan benar mahasiswanya.
Jadi saya selalu berembuk dengan rektor Dr.Musni Umar, bagaimana kampus UIC dibenahi sehingga bisa mendapat akreditasi.”
“Karena kalau tidak lulusan institusi kampus terakreditasi tidak bisa menjadi PNS dan tidak bisa mendapat beasiswa dari pemerintah. Saya sangat peduli, kampus ini harus dijalan perkuliahan dengan benar.
Mekanisme penerimaan mahasiswa harus 0.5% dari mahasiswa yang lulus di 4 tahun kemudian.” Demikian menutup rangkaian wawancaranya.
(Jurnalis Christy)