BRN | JAKARTA – Teddy Halim, Direktur PT Media Artha Sentosa, penyelenggara SENIOR EXPO. mengatakan event SENIOR EXPO ini sebenarnya sudah kita programkan sejak tahun 2020, tetapi karena ada pandemi, dimana konsep dari pameran itu adalah mengumpulkan orang, dan covid membuat kita harus menjauh sehingga kita tidak bisa melakukan event secara luring (offline) tetapi kita lakukan secara during (online) dengan mengadakan sosialisasi melalui webinar – webinar, seperti tema diabetes, mal nutrisi dan osteoporosis, dan baru tahun ini sejak pandemi mulai reda, baru bisa kita lakukan di tahun ini , “terangnya, saat di temui usai acara press conference & launching di Hotel Atlit Century, Senin (20/03/2023).
Lebih lanjut, Teddy menjelaskan bahwa kegiatan SENIOR EXPO ini adalah kegiatan perdana dan merupakan kegiatan satu – satunya yang di dekasikan kepada para Senior kita. Senior Indonesia, untuk bisa sehat, mandiri, dan produktif, “jelasnya.
Menurut Teddy, Acara ini juga didukung oleh Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Direktorat Kesehatan Usia Produktif dan Lansia, serta berbagai organisasi terkait, antara lain Alzheimers Indonesia (Alzi), Asosiasi Toilet Indonesia (ATI), Asosiasi Fisioterapi Indonesia ( IFl), Perhimpunan Disiplin Jamu Obat Indonesia (PDHMI), dan Persatuan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Indonesia (PDSKO). SENIOR EXPO dapat diikuti oleh para profesional medis, penyedia layanan perawatan lansia, akademisi, pembuat kebijakan, lansia, dan masyarakat umum.
Tentunya kegiatan ini berhasil atas support dari berbagai pihak, termasuk industri juga komunitas dan Asosiasi yang mendukung kegiatan ini.
Sejauh ini pemerintah memberikan dukungan dengan cukup memberikan perhatian yang cukup positif, karena kalau dilihat kedepan angka populasi lansia akan cukup tinggi.
Dimana hampir mencapai 80 juta jiwa ditahun ini, dan ditambah dengan pra lansia, jadi saya pikir ini adalah konsen kita bersama, karena kalau bukan kita yang membuat lansia ini menjadi perhatian kita bersama siapa lagi, “ujarnya.
Teddy menambahkan bahwa sesuai dengan data statistik jumlah lansia yang berusia 60 tahun keatas saat ini mencapai 10,48% berkisar diangka sekitar 24 juta jiwa. Lalu pra lansia 45 – 59 tahun kurang lebih ada 18%. Dari total 240juta, ada hampir 50juta jiwa. Jadi itu ditambahin, pra lansia plus lansia berarti hampir mencapai angka 80,”ujarnya.
Harapan saya adalah kegiatan ini bisa tersosialisasi dengan baik yang ujungnya kita ingin menjadikan lansia kita. Lansia Indonesia, sehat, mandiri dan produktif, “pungkasnya. *(LI)