BRN | JAKARTA – Rabu (29/03/2023), pukul 10.00 menang, bertempat di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat diadakan acara Launching Produk Inovasi Eksterna Fiksasi Periartikuler dan Pelvic C. Launching produk inovasi Eksterna Fiksasi Periartikuler dan Pelvic C-Clamp melayani pasien dengan cidera fraktur tulang panggul atau pelvis dan fraktur tulang panjang tungkai pada tubuh manusia.
Alat fiksasi ini merupakan pengembangan dari Guru Besar Orthopedi dan Traumatologi FKUI-RSCM Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT(K) beserta tim mengembangkan dua alat fiksasi yang dapat mempermudah penanganan pasien fraktur panggul dan fraktur pada tulang panjang di tungkai. Kedua alat tersebut adalah Pelvic C-Clamp dan Eksterna Fiksasi Periartikuler.
Berbagai keunggulan yang dimiliki oleh alat fiksasi ini, antara lain pemasangannya yang dapat dilakukan dengan cepat, dapat dilakukan secara manual (dengan tangan), fleksibel, dan harganya yang jauh lebih terjangkau.
PT. Eka Ormed Indonesia sebagai perusahaan yang membuat produk dari alat Pelvic C-Clamp dan Eksterna Fiksasi Periartikuler, sudah memproduksi dan dipakai di beberapa rumah sakit di Indonesia. PT. Eka Ormed Indonesia selain memproduksi alat, juga memberikan workshop dan exhibition ke para tenaga medis ortopedi di setiap rumah sakit dan institusi pendidikan khususnya universitas fakultas kedokteran di Indonesia.
PT. Andalan Medika Sejahtera Indonesia sebagai distributor tunggal dari alat produksi dari PT. Eka Ormed Indonesia turut hadir dalam acara launching produk inovasi dalam bidang ortopedic Indonesia.
Direktur PT. Eka Ormed Indonesia, Yatno, mengemukakan, “Launching produk ini merupakan kerja panjang sejak 2017 lalu. Material dari alat ini masih dari luar negeri dan juga dalam negeri.100 persen produk ini diproduksi di Indonesia.”
Yatno menambahkan,”Fungsi penggunaan alat tersebut bisa fiendly user dan lebih mudah pengoperasiannya untuk dipakai oleh pasien. Harganya juga lebih terjangkau. Dengan launchingnya produk ini,bisa memacu produk dalam negeri bertumbuh dan berkembang di Indonesia. Ini produk pertama kami bekerjasama dengan Universitas Indonesia. Produk ini juga akan mengarah ke percepatan kemandirian dalam penggunaan alat medis produk dalam negeri sendiri, ” pungkasnya.
Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto
Dilogo, Sp.OT(K) menjelaskan, “Alat ini membantu pemulihan trauma pelvis bagi pasien di Indonesia. Alat ini bisa disesuaikan dengan tubuh pasien dan dipasang dengan mudah serta mengurangi adanya proses pendarahan.”
“Alat dibuat di dalam negeri dengan harga terjangkau bagi masyarakat. Sudah digunakan di beberapa rumah sakit beberapa tipe di Indonesia. Alat ini sudah digunakan di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM). Juga kita masih terus menyempurnakan alat ini agar kedepannya bisa membantu pasien. Universitas Indonesia membantu pengenalan alat ini dan sudah masuk dalam katalog alat kesehatan sehingga memudahkan untuk mendapatkan nya dan harganya terjangkau,” pungkasnya.
Dengan launching produk ini, dapat membantu para pasien di Indonesia yang menderita sakit bagian panggul dan juga ikut mendukung produksi alat medis mandiri buatan Indonesia. *(LI)