November 21, 2024

BRN | Jakarta – Aliansi Kebangsaan (Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur) menggelar Diskusi kebangsaan dalam rangka Ulang Tahunnya ke 12, dengan tema, ” Membangun Manusia, Membangun Budaya Indonesia “. Bertempat di Grand Ballroom Hotel Sultan Jakarta, Jum’at (28/10).

Ditemui awak media Ketua Aliansi Kebangsaan, Pontjo Sutowo menjelaskan tentang alasan dibentuknya Aliansi Kebangsaan.

” Alasan adanya Aliansi Kebangsaan ini karena kita melihat ada masalah masalah Kebangsaan yang kurang mendapat perhatian. Kebangsaan itu adalah sesuatu yang dinamis. Orang beranggapan sekali bangsa di bikin, tidak usah di pikir lagi. Dan pikiran itu kurang tepat. Bangsa bisa bertumbuh dan berkembang tetapi juga bisa hilang dan layu. Dan contohnya ada negara negara besar yang karena hilangnya masalah Kebangsaannya akhirnya bangsa nya bisa lenyap dan hilang juga, “ungkapnya disela sela acara, Jum’at (28/10).

Lebih lanjut. sambung Pontjo. Oleh karena itu dalam konteks ini kita mengambil Budaya, karena budaya menurut kita mempunyai peran penting sebagai perekat Kebangsaan. Tetapi kita sama sekali tidak mempunyai strategi dimana budaya itu bisa dilakukan untuk merajut Kebangsaan kita. Ini yang perlu kita bicarakan.

Seperti contoh contoh betapa ketidakpedulian nya kita kepada kebudayaan yang hubungannya erat dengan Kebangsaan dibandingkan dengan orang-orang lain yang sudah tidak punya budaya.

Pontjo menambahkan. Bahwa kita mengambil momen tanggal 28 Oktober ini dengan maksud yang tertentu, memberi contoh kalau pemuda, 94 Tahun yang lalu bisa berbuat begitu, maka pemuda yang sekarang bisa berbuat apa, tantangan itu harus bisa dijawab oleh jamannya. Tidak bisa jamannya tahun 1928 suruh di jawab sekarang.

Tapi kita perlu belajar dari pendahulu pendahulu kita apa yang dia lakukan dan berapa besar lompatan itu. Kita bisa ratusan tahun berperang dengan bangsa Eropa kalah juga, sudah ada lompatan baru kita bisa mencapai hasil. Karena kalau tanpa Boedi Utomo, tanpa Sumpah pemuda, maka tidak ada Indonesia ini, “tegasnya.

Ketika ditanya terkait tema yang diambil di HUT 12 Aliansi Kebangsaan ini, yaitu ,” Membangun manusia, membangun budaya Indonesia “. Pontjo menjelaskan bahwa manusia itu sebagai inti pokok dari peradaban, jadi kalau peradaban itu mau bagus maka manusia nya harus bagus, dan kalau bicara manusia tentu bicara budaya, tidak ada manusia tanpa budaya,. Jadi buat kita budaya itu agak unik, karena kita majemuk dan budaya juga majemuk. Tetapi dalam hal itu kita harus mencari titik titik temu, titik singgung sehingga kita bisa bersatu. Karena kalau majemuk tanpa adanya titik temu, maka tidak akan ketemu, “ujarnya.

Oleh karena itu kita berharap para cendekiawan itu menaruh perhatian, dan memberikan pikirannya. Seperti jamannya budi Utomo dengan sepuluh jari saja bisa mengubah Indonesia dibandingkan pasukannya Diponegoro yang ribuan. Oleh karena itu saya berharap ada creative minority yang tampil untuk menjawab tantangan, ” Pungkasnya.   *(LI)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *