June 1, 2024

JAKARTA | BRN.com – Jakarta (12/05/2023). Sudah sama kita saksikan dan rasakan dalam hampir satu dekade perjalanan bangsa kita banyak perubahan disana sini.

Tentu ada yang pro dan ada yang kontra. Dalam hal pro atau kontra masing-masing pihak bisa mengukur dari kaca mata mata dan perspektif masing-masing.

Dalam situasi seperti itu, maka filosofi kehidupan ikan bisa diambil hikmah-nya. Dimana ikan tidak pernah menjadi asin meskipun tiap hari dan sepanjang hidupnya tidak pernah terkontaminasi meskipun air laut itu asin.

Demikian juga hati nurani adalah tidak pernah mati dalam setiap sanubari manusia. Sesungguhnya setiap makhluk yang bernama manusia pasti memiliki Hati Nurani, hanya persoalannya apakah hati nurani manusia itu dipakai atau tidak. Sedang sakit, beku atau telah mati?.

Bila hati nurani itu sakit, beku atau mati maka perlu penanganan secara intensif dari pendekatan non medis, tepatnya melalui pendekatan agama, moral, etik dan bahkan budaya.

Namun Hati Nurani memiliki keunggulan luar biasa dan tak tertandingi dalam diri setiap manusia, hati nurani akan lekang selamanya dan tidak mudah terkikis dikarenakan dia diciptakan dan dititipkan Tuhan Yang Maha Kuasa kepada setiap manusia.
Jika ada mamusia jadi kejam dan bengis dikarenakan terkontaminasi dengan nilai baru , terpengaruh dengan lingkungan yang tertanam dalam dirinya.

Contoh orang yang tadinya normal, dia bisa merubah karena kesusupan nilai baru sehingga terjadi penyimpangan dalam kehidupannya.

Hati Nurani adalah tembok penyelamat bangsa kita. Jika hati nuraninya kuat pasti dia tidak mudah terpapar pemahaman menyimpang. Dia tahu menepis berbagai hal negatif karena hati dan ruhaninya hidup karena disiram berbagai hal yang positif.

Olehnya dalam menghadapi berbagai perubahan nilai ditengah masyarakat , pelihara Hati Nurani kita agar dia tetap hidup subur, andai hati nurani hilang ditengah kehidupan kita berbangsa dan bernegara bisa menjadi ancaman besar bagi keselamatan kita bersama. Egoisme bisa muncul dimana-mana dan menjadi liar tanpa kendali. Inilah pentingnya Hati Nurani bangsa kita harus dijaga bersama. (**).

 

**Djafar Badjeber

(Ketua Partai HANURA DKI Jakarta).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *