BRN | Jakarta – Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (Senawangi) menggelar pekan wayang Indonesia 2022 di Gd.Pewayangan Kautaman TMII di Jakarta, 7 – 9 November 2022.
Program Pekan wayang Indonesia tersebut yaitu ; ada pagelaran wayang kulit oleh Ki Dalang KRT.H Gunarto Gunodipuro SH.MM dengan lakon *Karno tanding.*
Ada talkshow, seminar, kongres ke X Senawangi dll.
Pada hari yang ke 3 kongres dilaksanakan dengan lancar dan terpilih secara aklamasi Marsekal Madya (Purn) FH.Bambang Soelistyo S.Sos (TNI-AU) periode tahun 2022-2027.
Beliau sejak kecil sudah suka wayang dikampungnya. Eyangnya punya gamelan komplit, punya wayang sehingga sudah tidak asing dengan dunia wayang. Demikian juga suka menDalang sesekali dikarenakan hobby beliau akan wayang.
Demikian pengakuan Marsdya Bambang Soelistyo mengawali wawancara dengan jurnalis Christy.
“Dengan terpilihnya saya sebagai ketua Senawangi, berterima kasih tentunya atas kepercayaan dan tugas ini.
Dunia baru dimasa purna bakti saya ini, saya memanfaatkan sisa usia dengan membantu pemerintah untuk melestarikan wayang.Mencari teman baru, dengan harapan nguri-nguri budaya Nusantara yang adiluhung ini.”
“Saya berharap bisa melanjutkan estafet kepemimpinan Senawangi kedepan bisa sama sevisi dan misi, sukur-sukur lebih maju lagi berkembang.
Selama kita mengenal wayang dan memahami, pasti akan tau benang merah dari pertunjukan wayang tiap lakon yang ditampilkan para Dalang.
Isi dari setiap lakon itu ada nilai-nilai Adiluhung budaya Jawa.
Bermanfaat untuk tuntunan dalam kehidupan sehari-hari, usai menonton ada yang diperoleh.
Nah karena Keadiluhung itulah PBB memberi penghargaan lewat UNESCO wayang menjadi milik sah bangsa Indonesia.”
“Dengan kemajuan zaman tehnologi digital kita tidak bisa menolak, tetapi kemasan wayang digital tetap pakem dari wayang jangan dihilangkan.
Kita patut bersyukur dengan 2 dasar ;
1. Wayang diakui UNESCO sejak 2003.
2. Adanya kepres no 30 ditetapkan hari wayang nasional.
Patut bangga dan tugas kita selanjutnya melestarikannya.
Jangan sampai luntur, dilestarikan negara lain cucu kita malah belajar wayang dengan bangsa asing, ini jangan pernah terjadi.
Konsekwensinya perkuat legalitas wayang kita.
Dengan dukungan sinergitas Senawangi~Pepadi~PJT (Paguyuban Jawatengah) dll, semoga wayang kita tetap menjadi warisan adiluhung bangsa.”
“Komunitas pencinta wayang yang sudah ada ini khususnya dr PJT adalah komponen kekuatan kita, istilahnya bumbunya dari pagelaran wayang.
Semakin diolah bumbu tersebut akan menjadi lezat kita nikmati.
Semoga sinergitas ini tetap berlanjut, untuk manfaat bersama melestarikan wayang Nusantara.” Demikian pemilik wayang dan gamelan ini, menutup wawancaranya.
Selamat ultah wayang nasional yang ke 4th, kepengurusan Senawangi 5 th kedepan lebih berkembang, sukses dan selalu binerkahan lan karahayon Gusti KMA.
(Jurnalis Christy)